Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Rentan, Saham-Saham Ini Bisa jadi Pilihan

IHSG masih berisiko melemah pada perdagangan Selasa (2/4/2024), tetapi analis masih memberikan sejumlah rekomendasi saham pilihan.
Artha Adventy,Hafiyyan
Artha Adventy & Hafiyyan - Bisnis.com
Senin, 1 April 2024 | 18:47
IHSG masih berisiko melemah pada perdagangan Selasa (2/4/2024), tetapi analis masih memberikan sejumlah rekomendasi saham pilihan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG masih berisiko melemah pada perdagangan Selasa (2/4/2024), tetapi analis masih memberikan sejumlah rekomendasi saham pilihan. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berisiko melemah pada perdagangan Selasa (2/4/2024). Namun, analis masih memberikan sejumlah rekomendasi saham pilihan.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan setelah rilis data perekonomian tingkat inflasi perkembangan pergerakan IHSG terlihat belum mampu mempertahankan support level terdekatnya. Gelombang tekanan terlihat masih cukup besar mengingat rupiah turut mengalami pelemahan.

"Di sisi lain sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.

William pun memprediksi IHSG masih berpotensi melemah dalam rentang 7.123-7.254 pada Selasa (2/4/2024). Rekomendasi saham pilihannya ialah INDF, JSMR, ASII, AALI, ASRI, EXCL, UNVR.

IHSG ditutup turun 1,15% ke posisi 7.205 pada perdagangan hari ini, Senin (1/4/2024). Seiring dengan pelemahan indeks, saham bank jumbo BBRI, BBCA dan BMRI terpantau ambles.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup turun 1,15% ke posisi 7.205. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 7.137 hingga 7.295. Adapun indeks ditopang oleh 167 saham naik, 455 saham turun dan 167 saham stagnan.

Sebanyak 15,42 miliar saham beredar dengan nilai transaksi sebesar Rp11,16 triliun. Transaksi terjadi sebanyak 1,25 juta kali dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp11.630 triliun.

Indeks sektoral mayoritas parkir turun kecuali basic materials yang mampu menguat 0,36%. Kemudian konsumer non siklikal turun 1,01%, konsumer non siklikal sebesar 0,90%, finansial turun 2,70%, energy melemah 0,87%, infrastruktur turun 0,31%, transportasi melemah 1,57%, properti turun 0,91%, industrial melemah 0,44%, tekonologi tergerus 1,01% dan kesehatan anjlok 1,56%.

Adapun saham yang paling banyak diperdagangkan saat indeks melemah adalah PT Dunia Virtual Online Tbk. (AREA) yang naik 6,11% ke posisi Rp139. Kemudian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang melemah 2,07% ke level Rp5.925 per saham disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 2,23% ke level Rp9.850 per saham.

Kemudian PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang melemah sebesar 4,83% ke posisi Rp6.900 per saham disusul saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang turun 4,42% ke posisi Rp5.650 per saham.

Saat indeks melemah, sejumlah saham justru mengalami kenaikan signifikan termasuk GJTL milik LKH. PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) naik 10,36% ke posisi Rp1.385 per saham. Kenaikan GJTL juga diikuti oleh beberapa saham seperti FWCT, SLIS, COCO, GPSO, dan TOTL.

Sementara itu, saham yang ikut amblas adalah WIIM, ELIT, PSAB, BAIK, LMAX, dan HUMI milik Tommy Soeharto. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper