Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Melambung 49,96% Sepanjang 2023

Laba emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) melambung 49,96% sepanjang 2023.
Laba emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) melambung 49,96% sepanjang 2023.
Laba emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) melambung 49,96% sepanjang 2023.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) membukukan kenaikan laba bersih hingga 49,96% meski pendapatan anjlok sepanjang tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, GTSI melaporkan pendapatan usaha sebesar US$32,16 juta atau setara dengan Rp496,52 miliar (kurs jisdor 29 Desember 2023 Rp15.439 per dolar AS). Capaian ini tergerus 21,99% year on year dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebesar US$41,22 juta. 

Pendapatan usaha GTSI ditopang oleh pelanggan pihak ketiga sebesar US$21,53 juta dengan jasa sewa kapal paling banyak adalah gas alam cair. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi yaitu PT Humpuss Transportasi Kimia sebesar US$10,62 juta.

Seiring dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan GTSI juga tercatat turun 17,85% YoY dari S$26,69 juta menjadi US$21,92 juta sepanjang 2023.

Beban usaha GTSI juga susut 55,74% menjadi US$3,03 juta dari sebelumnya US$6,86 juta Hal tersebut disumbang oleh penurunan beban operasi dan kenaikan pendapatan operasi lainnya. 

Sementara Laba kotor GTSI tercatat turun 29,6% menjadi US$10,23 juta atau setara Rp157,96 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$14,53 juta. 

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik karena adanya pendapatan keuangan, turunnya biaya keuangan dan adanya keuntungan atas pelepasan saham entitas anak.

Laba bersih tercatat sebesar US$3,99 juta atau setara Rp61,60 miliar. Capaian tersebut naik 49,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,66 juta. 

Di sisi lain, GTSI membukukan total liabilitas sebesar US$46,20 juta atau turun dari posisi Desember 2022 yang tercatat sebesar US$66,83 juta. Rinciannya liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$32,31 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$13,89 juta. 

Adapun ekuitas tercatat sebesar US$61,63 juta naik dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 sebesar US$56,96 juta. Kemudian total aset GTSI tercatat turun dari US$123,80 juta per akhir Desember 2022 menjadi US$107,84 pada akhir Desember 2023.

Di lantai Bursa, saham GTSI tercatat stagnan di level Rp50 per saham pada perdagangan sesi I, Senin (1/4/2024), hingga pukul 11.05 WIB. Kapitalisasi pasar GTSI tercatat sebesar Rp790,96 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper