Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Film Nasional 2024, Begini Kinerja Emiten Film dan Bioskop CNMA hingga FILM di 2023

Terdapat dua emiten pengelola jaringan bioskop yakni Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) dan CGV PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ).
Bioskop CGV di Pacific Place. Hari Film Nasional 2024, Begini Kinerja Emiten Film dan Bioskop CNMA hingga FILM di 2023/Istimewa
Bioskop CGV di Pacific Place. Hari Film Nasional 2024, Begini Kinerja Emiten Film dan Bioskop CNMA hingga FILM di 2023/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional setiap tahunnya. Dengan momentum ini, lalu bagaimana kinerja dari industri film dan bioskop Indonesia sepanjang tahun lalu?

Dari lantai pasar modal, Bisnis mencatat hingga saat ini terdapat dua emiten pengelola jaringan bioskop yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni pengelola bioskop Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) dan pengelola bioskop CGV PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ). 

Sementara itu, terdapat dua rumah produksi film yang juga melantai di Bursa, yakni PT MD Pictures Tbk. (FILM) milik Manoj Dhamoo Punjabi dan PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) milik Ram Punjabi. 

Hingga hari ini, Sabtu (30/3/2024), dua dari empat emiten film dan bioskop tersebut telah mengeluarkan laporan keuangan tahunannya. Berikut adalah kinerja emiten-emiten tersebut selama tahun 2023. 

1. PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA)

Emiten pengelola jaringan bioskop Cinema XXI ini mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 18,9% pada 2023 menjadi Rp5,2 triliun. Pendapatan ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp4,4 triliun. 

Direktur Utama CNMA Hans Gunadi mengatakan total pendapatan Cinema XXI sepanjang 2023 berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60%, produk makanan dan minuman sebesar 35,4%, platform digital sebesar 2%, dan iklan sebesar 1,9%.

"Peningkatan kinerja tersebut diperoleh dengan fokus pada penjualan tiket bioskop, pengembangan produk makanan dan minuman, platform digital, serta iklan," kata Hans. 

CNMA pun mencatatkan peningkatan laba bersih menjadi Rp687,7 miliar sepanjang tahun 2023. Laba bersih ini naik 49,39% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp460,3 miliar.

Sepanjang tahun 2023, Cinema XXI telah membuka 18 lokasi baru dengan tambahan 75 layar. Dengan demikian, sampai dengan 31 Desember 2023 Cinema XXI telah memiliki 240 bioskop dengan total 1.280 layar di 60 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. PT MD Pictures Tbk. (FILM)

Emiten milik Manooj Punjabi MD Pictures mencatatkan penurunan kinerja pada tahun 2023. Penjualan emiten produsen KKN Desa Penari ini turun 15,41% menjadi Rp369,5 miliar pada 2023, dibanding tahun 2022 sebesar Rp436,8 miliar.

Turunnya penjualan ini salah satunya diakibatkan oleh turunnya pendapatan penjualan film layar lebar menjadi Rp148,27 miliar di tahun 2023, dari Rp305,3 miliar di tahun 2022. Sementara itu, penjualan film secara digital tercatat naik menjadi Rp177,4 miliar di 2023, dari Rp76,6 miliar di 2022. 

Di sisi lain, penjualan film di stasiun televisi juga turun menjadi Rp2,31 miliar, dari Rp11,25 miliar secara tahunan atau year on year (yoy). Begitu juga dengan penjualan film melalui DVD dan VCD yang turun menjadi Rp546 juta, dari Rp1,05 miliar secara tahunan. 

Sementara itu, pendapatan lain-lain dari MD Pictures adalah sebesar Rp9,35 miliar. Apabila diakumulasikan, maka total penjualan film MD Pictures mencapai Rp337,9 miliar di tahun 2023, turun dari 2022 sebesar Rp394,3 miliar. 

Di sisi lain, penjualan dari sewa bangunan meningkat menjadi Rp28,7 miliar, dari tahun 2022 yang sebesar Rp26,8 miliar. Adapun penjualan dari sewa alat shooting turun menjadi Rp2,85 miliar di 2023, dari Rp15,7 miliar di tahun 2022. 

Turunnya pendapatan ini membuat laba bersih MD Pictures sepanjang 2023 juga ikut tergerus 39,6% menjadi Rp96,6 miliar. Pada tahun sebelumnya, yakni 2022 FILM mencatatkan laba bersih Rp159,9 miliar. 

3. PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ)

Emiten pengelola jaringan bioskop CGV ini belum mengeluarkan laporan keuangan untuk tahun 2023. Akan tetapi, sampai kuartal III/2023, kinerja keuangan jaringan bioskop asal Korea Selatan ini masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp37,4 miliar per akhir September 2023. 

Angka kerugian ini membengkak hingga 152,89% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp14,83 miliar. 

Sementara itu, pendapatan BLTZ masih tumbuh 0,34% pada 9 bulan 2023 menjadi Rp796,7 miliar, dari Rp794,04 miliar di 9 bulan 2022. 

Segmen bioskop menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan sebesar Rp497,11 miliar, mengalami penurunan sebesar 6,43% YoY, sementara segmen makanan dan minuman mencapai Rp240,72 miliar atau naik 6,24% YoY. Pendapatan dari segmen acara dan iklan meningkat sebesar 62,94% menjadi Rp58,89 miliar, dan pendapatan dari lisensi dan jasa manajemen mencapai Rp46,46 juta. 

Adapun hingga Desember 2023, BLTZ memiliki 74 bioskop, dengan jumlah layar sebanyak 422 layar. 

4. PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM)

Sama seperti BLTZ, Tripar Multivision Plus milik Ram Punjabi juga belum melaporkan kinerja keuangan tahunan 2023 hingga saat ini. Sementara itu, hingga kuartal III/2023 RAAM mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp51,2 miliar. 

Laba bersih ini turun 33,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp76,87 miliar. 

Di sisi pendapatan, RAAM mengantongi pendapatan sebesar Rp231,06 miliar, tumbuh 1,82% dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,94 miliar. 

Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang menghasilkan Rp109,45 miliar pada kuartal III/2023, naik 25,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi itu diikuti oleh film sebesar Rp50 miliar dan digital sebanyak Rp34,80 miliar. 

Kontributor pendapatan lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp27,67 miliar dan Rp9,02 miliar.

Sebagai informasi, selain melakukan produksi film, RAAM juga mengelola jaringan bioskop Platinum Cineplex. Hingga akhir kuartal III/2023, RAAM mengelola 11 bioskop Platinum Cineplex.

Pada tahun ini, RAAM berencana membangun 5 bioskop baru yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper