Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Jaga Produksi Batu Bara di Tengah Tantangan La Nina

Adaro Energy Indonesia (ADRO) menyiapkan siasat untuk menghadapi La Nina di 2024.
Direktur  PT Adaro  Minerals Indonesia Tbk Hendri Tamrin, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi,  Presiden Direktur PT Kalimantan Aluminium Industry Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro berbincang di sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (20/3/2024). /Bisnis-Nurul Hidayat.
Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Hendri Tamrin, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi, Presiden Direktur PT Kalimantan Aluminium Industry Wito Krisnahadi, Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro berbincang di sela acara media gathering di Jakarta, Rabu (20/3/2024). /Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan akan fokus mengontrol operasional untuk menghadapi fenomena cuaca La Nina dengan curah hujan tinggi yang terjadi di tahun ini. 

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menuturkan tahun ini ADRO menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 65 juta hingga 67 juta ton batu bara. 

Penjualan tersebut meliputi 61 juta ton sampai 62 juta ton batu bara thermal. Kemudian sisanya sebesar 4,9 juta hingga 5,4 juta ton batu bara metalurgi dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

Di sisi lain, untuk menghadapi La Nina, Febriati menjelaskan Adaro akan tetap berfokus pada segala sesuatu yang dapat dikontrol, seperti kontrol operasional.

"Kami akan tetap fokus pada segala sesuatu yang dapat kami kontrol seperti kontrol operasional untuk memastikan pencapaian target perusahaan dan efisiensi biaya," tutur Febriati, dikutip Minggu (24/3/2024). 

Dia melanjutkan, keunggulan operasional serta efisiensi biaya merupakan hal-hal yang menjadi perhatian ADRO.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi Sutarso menuturkan Grup Adaro terus melakukan eksplorasi cadangan sambil melakukan produksi batu bara. Aset tambang Adaro juga bertambah, hingga yang terbaru Adaro MetCoal yang memproduksi batu bara metalurgi. 

"Eksplorasi selalu kami lakukan. Aset juga bertambah, dari Adaro Indonesia (AI), kemudian kami ada Balangan Coal, Mustika Indah Permain (MIP), hingga Adaro MetCoal. Jadi wajar bila kapasitas terus bertambah," ujarnya, Rabu (20/3/2024).

ADRO akan mengupayakan mengoptimalkan eksplorasi daerah-daerah yang sudah diberikan sebagai izin konsesi akan dieksplorasi baik bor detail sekaligus bor geoteknik. 

Sementara itu, Direktur Marketing Adaro Indonesia Henderi Tamrin mengatakan apabila penjualan sebesar 67 juta ton terealisasi, maka angka tersebut menjadi angka penjualan batu bara ADRO terbesar sepanjang sejarah. 

"Tapi bukan berarti kami juga berhenti sampai sana [volume penjualan batu bara 67 juta ton]. Pada intinya kami memaksimalkan mengoptimalisasi tambang kita agar lebih efisien dan survive di jaman yang kompetitif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper