Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Raih Laba Rp1,95 Triliun 2023, Tumbuh 5,85%

Indocement (INTP) membukukan laba bersih senilai Rp1,95 triliun sepanjang 2023 atau meningkat 5,85%.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 pada Rabu (25/5/2022)./Istimewa
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 pada Rabu (25/5/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membukukan laba bersih senilai Rp1,95 triliun sepanjang 2023 atau meningkat 5,85% secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, INTP mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp17,94 triliun. Jika dibandingkan dengan raihan 2022, jumlah itu tumbuh 9,93% year-on-year (YoY).

Pendapatan INTP disokong oleh penjualan semen kepada pihak ketiga yang berkontribusi Rp16,19 triliun, naik dibandingkan capaian 2022 yakni Rp14,73 triliun. Adapun penjualan beton siap pakai menyumbang Rp1,36 triliun.

Selaras dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan INTP ikut terkerek 8,21% YoY menjadi Rp12,1 triliun. Alhasil, laba kotor perseroan tercatat mencapai Rp5,84 triliun atau tumbuh 13,68% secara tahunan. 

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, INTP meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,95 triliun alias tumbuh 5,85% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp529,44 menjadi Rp568,41. 

Sepanjang tahun lalu, INTP mencatatkan total aset sebesar Rp29,64 triliun atau meningkat sebesar 15,34% YoY. Adapun liabilitas melesat 41,39% YoY menjadi Rp8,68 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp20,96 triliun atau meningkat 7,17% secara tahunan.

Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp3,18 triliun atau terkoreksi 29,61% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp4,52 triliun.

Sementara itu, dari sisi operasional, Indocement membukukan penjualan semen sebanyak 17,5 juta ton pada 2023. Pencapaian ini lebih tinggi 9% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada tahun 2022.

Corporate Secretary Indocement Dani Handajani menyampaikan bahwa kenaikan tersebut disumbang oleh meningkatnya volume penjualan di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan bagian timur Indonesia berkat Pabrik Maros yang disewa oleh perseroan.

“Kami juga berhasil menaikkan volume penjualan di Sumatera dan Kalimantan, serta berhasil mempertahankan pangsa pasar kami di Pulau Jawa,” tuturnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, menurut catatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen nasional pada Desember 2023 tumbuh positif baik secara bulanan maupun tahunan. 

Pada Desember 2023, konsumsi semen nasional dilaporkan menyentuh 6,23 juta ton atau naik 14,2% YoY dan 1,1% month-on-month (MoM). Secara akumulatif, penjualan semen domestik sepanjang tahun lalu terkerek 3,6% YoY menjadi 64 juta ton. 

Penjualan di luar Pulau Jawa juga menunjukkan kinerja solid dengan kenaikan 6,8% YoY menjadi 31,59 juta ton. Hal itu terutama ditopang tingginya konsumsi di Sumatera yang mencapai 13,95 juta ton, sementara Kalimantan 5,18 juta ton.

Pada tahun ini, Dani menuturkan INTP memperkirakan konsumsi semen di Indonesia tumbuh di kisaran 2%-3% YoY. Kenaikan ini ditopang oleh keberlangsungan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara beserta fasilitas pendukungnya.

Selain itu, kenaikan anggaran infrastruktur menjadi Rp422,7 triliun pada 2024 juga menjadi faktor pendukung. Alokasi tersebut naik 5,8% dari outlook APBN 2023 sebesar Rp399,6 triliun, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Meningkatnya anggaran infrastruktur pemerintah, terkendalinya inflasi, dan kembalinya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ke tingkat sebelum Covid-19 akan memberikan angin segar kepada perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper