Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Boy Thohir (ESSA) Akan Bagikan Dividen Tunai Rp86,13 Miliar

Emiten Garbaldi 'Boy' Thohir, PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp86,13 miliar
Konglomerat Garibaldi Boy Thohir dalam sesi wawancara di rumahnya, Jakarta pada Selasa (19/4/2022). - Bloomberg/Muhammad Fadli
Konglomerat Garibaldi Boy Thohir dalam sesi wawancara di rumahnya, Jakarta pada Selasa (19/4/2022). - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Garbaldi 'Boy' Thohir, PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp86,13 miliar atau sebesar Rp5 per saham. 

Presiden Direktur ESSA Kanishk Laroya mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen sesuai dengan komitmen ESSA untuk memberikan nilai kepada Pemegang Saham melalui stabilitas keuangan dan keberlanjutan. ESSA akan membagikan dividen sebesar Rp 5 per saham senilai Rp 86,13 miliar. 

“Pembagian dividen kami yang konsisten menggarisbawahi komitmen kami untuk memberikan nilai dan manfaat jangka panjang yang stabil kepada pemegang saham kami,” kata Kanishk dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2024). 

Dengan keputusan pembagian dividen sebesar Rp86,13 miliar dengan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk 2023 sebesar Rp543 miliar maka dividend payout ratio ESSA tercatat sebesar 15,86%. 

Sementara itu, dividend yield ESSA jika mengasumsikan harga saham saat ini di level Rp610 per saham maka tercatat yield sebesar 0,81%. 

Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham ESSA berada di level Rp610 atau naik 0,83%. Adapun sepanjang perdagangan saham bergerak di rentang Rp600 hingga Rp625 per saham. 

Sepanjang 2023, ESSA mencatatkan pendapatan sebesar US$344,96 juta atau setara Rp5,41 triliun (kurs Jisdor Rp15.688) sepanjang tahun 2023. Pendapatan ini turun dari US$731,4 juta dibandingkan tahun penuh 2022.  

Pendapatan ESSA ini disumbang oleh penjualan amonia ke pihak berelasi sebesar US$299,68 juta, penjualan elpiji ke pihak ketiga sebesar US$41,4 juta, dan jasa pengolahan sebesar US$3,79 juta. 

ESSA mencatatkan beban pokok pendapatan yang juga turun 38% menjadi US$241,7 juta, dari US$390,3 juta secara tahunan atau year on year (yoy). Hal tersebut membuat laba bersih ESSA turun hingga 75% secara tahunan atau yoy. Laba bersih ESSA turun menjadi US$34,6 juta atau setara Rp543 miliar, dari US$138,8 juta di tahun 2022.  

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper