Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diburu Tenggat, Integrasi Tiktok Shop-Tokopedia (GOTO) Ditargetkan April

Kementerian Perdagangan memberikan waktu hingga April mendatang untuk Tiktok dapat berintegrasi ke sistem entitas Goto
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan memberikan batas waktu 4 bulan terhitung sejak Desember 2023 atau hingga April mendatang untuk Tiktok dapat berintegrasi ke sistem entitas bisnis PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo menuturkan sejak pihaknya melakukan dekonsolidasi bisnis e-commerce di akhir Januari, GOTO tidak perlu lagi melakukan investasi di fasilitas fisik yang terasosiasi dengan Tokopedia.

"Dengan demikian untuk belanja modal tahun penuh Tokopedia 2024, akan lebih rendah secara signifikan dari tahun 2022 dan 2023," ucap Jacky, dalam earning calls, dikutip Kamis (21/3/2024).

Jacky melanjutkan, dalam dua tahun terakhir, jumlah capex GOTO sekitar US$300 juta atau setara Rp4,7 triliun. GOTO mengharapkan capex yang lebih rendah dari jumlah tersebut di tahun 2024.

Secara bersamaan, kata dia, GOTO akan menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh kepada kegiatan bisnis GOTO secara berkelanjutan, seiring upaya menuju pertumbuhan top line.

"Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan breakeven secara Grup untuk keseluruhan tahun buku 2024," ujar Jacky.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal melihat proses integrasi platform Tiktok shop dan Tokopedia yang sudah berjalan masih dikaji oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Adapun, perseroan menyebutkan progres integrasi lebih dari 87% menjelang tenggat.

"Ekonomi digital sudah menjadi keniscayaan. Kalau kita enggak rangkul ya kita semakin tertinggal," katanya dalam keterangan resmi. 

Menurutnya integrasi kedua perusahaan setelah lahirnya Permendag nomor 30 karena Tiktok hanya memiliki izin sebagai platform sosial media lalu mengakuisisi Tokopedia yang memiliki lisensi e-commerce.  

Maka itu, Hekal mengajak publik untuk ikut memantau proses integrasi agar bisa menjaga keberlangsungan bisnis para UMKM. Pasalnya, bisnis e-commerce dapat berdampak langsung terhadap pelaku usaha konvensional. 

Dia juga melihat ada kekhawatiran dari para pedagang konvensional terkait migrasi tersebu. Oleh karenanya, legislator fraksi Partai Gerindra itu mendorong pemerintah dan DPR meminta aksi korporasi itu memberikan manfaat sebesar besarnya bagi publik, terutama untuk UMKM yang selama ini belum memaksimalkan teknologi.

"Untuk manusianya bagaimana upskilling dan reskilling, dan untuk infrastruktur lama seperti pertokoan dan lain-lain bagaimana untuk upgrading refunctioning refocusing," kata dia.

Dia juga berharap agar produk-produk yang dipromosikan di Tiktok shop dan Tokopedia lebih mengutamakan barang dalam negeri ketimbang barang impor.

"UMKM ini juga jangan cuma masukin barang impor luar. Utamakan produksi lokal," pungkas Hekal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper