Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertimbangan Bursa Pilih 5 Saham Ini jadi Underlying Single Stock Futures (SSF)

BEI ungkap alasan pemilihan saham ASII, MDKA, TLKM, BBCA dan BBRI jadi underlying Single Stock Futures (SSF).
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memilih lima saham yang tergabung dalam konstituen Indeks LQ45 untuk menjadi underlying dari instrumen investasi kontrak berjangka saham atau Single Stock Futures (SSF).

Ada lima saham yang menjadi underlying dari Single Stock Futures, yaitu PT Astra International Tbk. (ASII), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI Firza Rizqi Putra mengatakan alasan pemilihan kelima saham tersebut sudah sesuai dengan usulan dan surat keputusan Bursa yang akan segera dikeluarkan dalam waktu dekat, bahwa underlying Single Stock Futures adalah saham-saham Indeks LQ45.

Tak hanya itu, kelima saham tersebut juga merupakan konstituen indeks IDX30, sehingga BEI mengharapkan peluncuran Single Stock Futures dapat mendorong transaksi pada instrumen derivatif sebelumnya yaitu IDX30 Futures.

"Saham BBRI, BBCA, MDKA, TLKM, dan ASII ini memang yang kami keluarkan, kami menentukan beberapa pertimbangan, di antaranya likuiditas, fundamental, volatilitas, dan juga representatif dari market cap LQ45 ataupun IDX30," jelas Firza dalam Seminar Edukasi BEI, Jumat (15/3/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk tahun ini BEI hanya mengeluarkan 5 saham tersebut sebagai underlying SSF, namun ke depan tidak menutup kemungkinan seluruh saham konstituen LQ45 akan dikeluarkan secara bertahap dari underlying SSF.

"Kurang lebih, 5 saham tersebut sudah mereplikasi 49% market cap dari IDX30. Nah, sehingga nanti investor akan semakin melihat Single Stock Futures dan IDX30 Futures menarik untuk ditransaksikan secara bersamaan dengan strategi yang masing-masing," jelasnya.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menambahkan dengan Single Stock Futures, BEI memberi kesempatan bagi para investor untuk bisa menerapkan strategi baru dalam bertransaksi saham-saham yang ada di Indeks LQ45 dengan inisial modal yang jauh lebih ringan, serendah-rendahnya 4%.

Dari kelima saham tersebut, masing-masing memiliki 3 periode kontrak, yaitu 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan, sehingga total akan ada 15 seri Single Stock Futures yang akan diluncurkan.

“Ini adalah salah satu produk atau instrumen yang bisa digunakan oleh investor untuk bisa mendapatkan keuntungan, baik pada saat market sedang bullish maupun sedang bearish,” kata Jeffrey.

Ada perbedaan mendasar antara SSF dengan saham. Misalnya, jika dalam saham, investor menggelontorkan modal 100% dari nilai transaksi untuk membeli suatu saham. Sementara dalam SSF, investor hanya perlu mengeluarkan modal berkisar 4%-20% dari nilai transaksi atau harga saham underlying. 

Dalam Single Stock Futures, ada kontrak yang disepakati antara dua belah pihak yang menjual atau membeli suatu saham dengan harga dan jangka waktu tertentu. Kontrak itu terbagi menjadi dua, yakni kontrak beli (long) dan kontrak jual (short).

Jika sesuai rencana, BEI akan meluncurkan Single Stock Futures dalam waktu dekat, sekitar April hingga Mei 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper