Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Spindo (ISSP) Melambung 62,84% ke Rp498 Miliar pada 2023

Emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo mengantongi kenaikan laba bersih pada 2023.
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo mengantongi kenaikan laba bersih menjadi Rp498,08 miliar, melambung 62,84% sepanjang 2023

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ISSP membukukan pendapatan sebesar Rp6,45 triliun sepanjang 2023. Pendapatan tersebut naik 3,18% dibandingkan dengan pendapatan sepanjang 2022 yaitu sebesar Rp6,25 triliun.

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan lokal sebesar Rp6,21 triliun sementara penjualan ekspor tercatat sebesar Rp242,85 miliar. Penjualan juga didominasi oleh penjualan pipa hitam dan pipa spiral. 

Sementara itu, ISSP mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan menjadi sebesar Rp5,38 triliun. Beban tersebut turun 2% dibandingkan beban pokok tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,49 triliun. 

Setelah dikurangi beban pokok, ISSP mencatatkan laba kotor sebesar Rp1,06 triliun atau naik 40,80% dibandingkan perolehan sepanjang 2022 yang tercatat sebesar Rp758,61 miliar. 

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp498,08 miliar naik 62,84% dibandingkan posisi tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp305,86 miliar. 

Di sisi lain, ISSP mencatatkan total kewajiban sebesar Rp3,35 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,26 triliun. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp856 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,49 triliun. 

Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp4,61 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun 2022 sebesar Rp4,14 triliun. Sementara itu total aset tercatat sebesar Rp7,97 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper