Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen The Fed hingga Ramadan, Pilih Emas, Saham, atau Obligasi?

Sejumlah aset investasi seperti saham, obligasi, hingga emas bergerak bullish setelah pengumuman sinyal penurunan suku bunga The Fed.
Annisa Kurniasari Saumi,Dionisio Damara Tonce
Senin, 11 Maret 2024 | 05:45
Sejumlah aset investasi seperti saham, obligasi, hingga emas bergerak bullish setelah pengumuman sinyal penurunan suku bunga The Fed. Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah aset investasi seperti saham, obligasi, hingga emas bergerak bullish setelah pengumuman sinyal penurunan suku bunga The Fed. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah aset investasi seperti saham, obligasi, hingga emas bergerak bullish setelah pengumuman sinyal penurunan suku bunga The Fed disampaikan. Investor dapat melakukan diversifikasi aset dapat ditempatkan secara berimbang saat ini.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menjadi indikator pasar saham Indonesia kembali menembus rekor penutupan all time high (ATH) pada Jumat (8/3/2024). IHSG naik 0,11% atau 7,94 poin ke posisi 7.381,90.

Total perdagangan saham mencapai 13,73 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp13,10 triliun dan frekuensi sebanyak 1,08 juta kali. Tercatat 244 saham menguat, 273 saham melemah, dan 252 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.855 triliun.

Sementara itu, harga emas global mencapai level US$2.178,95 per troy ounce pada akhir pekan. Sejalan dengan pergerakan emas global, harga emas 24 karat Antam menyentuh level tertinggi yakni Rp1.208.000 untuk ukuran 1 gram pada Minggu (10/3/2024).

Direktur Batavia Prosperindo Asset Management Eri Kusnadi mengatakan komposisi aset saat ini dapat ditempatkan secara berimbang antara obligasi dan saham, menyusul rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga yang akan diikuti oleh Bank Indonesia. Menurut Eri, penurunan suku bunga menjadi sentimen utama terhadap pergerakan aset saat ini.

"Selain itu, mungkin pemilu Amerika Serikat bisa berpengaruh," ucap Eri, Jumat (8/3/2024).

Dari berbagai macam aset yang ada, Eri melihat prospek saham sementara ini masih baik karena terbukti dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan solid. Demikian pula halnya dengan prospek dari reksa dana pendapatan tetap yang berisikan obligasi.

"Reksa dana pendapatan tetap akan tetap menarik walaupun suku bunga masih belum turun di semester I/2024 prediksinya," kata Eri.

Sentimen The Fed hingga Ramadan, Pilih Emas, Saham, atau Obligasi?

Efek Ramadan

Sederet sentimen positif diperkirakan menyengat pasar saham Indonesia pada Maret 2024, mulai dari dot plot atau proyeksi suku bunga The Fed hingga peningkatan konsumsi jelang Ramadan dan Lebaran.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menuturkan bahwa saat ini terdapat sejumlah sentimen yang berkembang. Salah satunya, komitmen bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed untuk tetap menjalankan pivot policy.

Pivot policy The Fed adalah menerapkan expansionary monetary policy dan memang sebaiknya kita menantikan March dot plot. Pada saat perilisannya semoga tidak terjadi perubahan pada proyeksi The Fed, khususnya untuk tahun 2024,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/3/2024).

Pada Desember 2023, suku bunga The Fed diproyeksikan mengalami penurunan maksimum hingga 75 basis poin pada tahun ini. Untuk itu, Nafan menilai kebijakan pelonggaran moneter berpeluang terjadi pada Juni, September, dan Desember sesuai perilisan dot plot terbaru.

Di sisi lain, Nafan mengungkapkan bahwa IHSG pada periode Maret – April juga memiliki performa yang baik selama 15 tahun terakhir. Apalagi, pada Maret 2024, mayoritas masyarakat Indonesia akan menyambut bulan suci Ramadan.

“Memasuki Ramadan, kami melihat sejauh ini indeks keyakinan konsumen berada di atas 120, sehingga menggambarkan outlook perekonomian kita berjalan stabil. Memang sangat optimistis karena masih cukup kuat,” pungkasnya.

Seiring hal tersebut, berdasarkan data Bloomberg, indeks penjualan ritel juga masih di atas level 200. Adapun inflasi juga cenderung stabil, meski mengalami sedikit kenaikan. Nafan menyatakan stabilitas inflasi masih terjaga antara 2,5% plus minus 1%.

“Kita juga melihat bahwa secara kinerja perekonomian, biasanya pada perilisan kuartal II/2024 nanti akan mengalami pertumbuhan karena realisasi dari peningkatan pengeluaran konsumsi selama momentum Ramadan,” kata Nafan.

Sentimen positif yang turut mempengaruhi IHSG adalah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berjalan relatif stabil. Menurutnya, adanya stabilitas politik dan keamanan akan secara simultan mempengaruhi keseimbangan perekonomian Indonesia.

Dengan segala sentimen tersebut, Mirae Asset merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati investor. Saham-saham tersebut, antara lain, ACES, ANTM, ASII, BBCA, BBRI, ESSA, ICBP, INDF, MYOR, PGAS, dan TLKM.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper