Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAPG Targetkan Produksi CPO 223.000 Ton Kuartal I/2024, Pasokan Ramadan Aman?

Emiten CPO Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menargetkan produksi CPO sebesar 223.000 ton di kuartal I/2024.
Emiten CPO Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menargetkan produksi CPO sebesar 223.000 ton di kuartal I/2024./ TAPG.
Emiten CPO Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menargetkan produksi CPO sebesar 223.000 ton di kuartal I/2024./ TAPG.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Crude Palm Oil (CPO) Grup Triputra PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menargetkan produksi CPO 223.000 ton di kuartal I/2024.

Corporate Secretary TAPG Joni Tjeng mengatakan untuk kuartal I/2024, TAPG beserta perusahaan asosiasi menargetkan produksi CPO sebesar 223.000 ton.

Joni menjelaskan berdasarkan data Thomas Mielke, produksi CPO pada kuartal I/2024 mengalami penurunan yang memaksa stok palm oil global turun hingga 1,2 juta ton.

"Meskipun terjadi penurunan di kuartal I/2024, perseroan memprediksi produksi CPO masih akan ada sedikit pertumbuhan produksi di tahun 2024. Karena meskipun masih terdapat efek el-nino di tahun 2023 namun iklim 2024 diperkirakan cenderung netral," kata Joni kepada Bisnis, Kamis (7/3/2024).

Dia melanjutkan, produksi CPO TAPG mengikuti tren global dan siklus produksi, di mana terjadi perlambatan pada awal tahun 2024.

Joni menuturkan hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena TAPG  melihat trend produksi CPO sudah kembali normal. Dia mencontohkan tahun lalu produksi CPO di semester I/2023 berada di sekitar 45% dan semester II/2023 lebih tinggi di 55% dari total produksi.

Sementara itu, terkait persediaan CPO menjelang Ramadan, Joni mengatakan pemerintah masih menetapkan program domestic market obligation (DMO) yang akan menjaga persediaan domestik menjelang peningkatan permintaan pada bulan Ramadan.

Adapun strategi TAPG pada tahun 2024 menurut Joni akan tetap pada penerapan Good Agricultural Practice dan pemupukan yang optimal. Hal tersebut untuk memaksimalkan produksi pada saat umur tanaman pada masa puncak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper