Salip Mark Zuckerberg, Prajogo Pangestu 3 Besar Konglomerat dengan Kenaikan Harta Tertinggi

Bisnis.com, JAKARTA — Bos Grup Barito, Prajogo Pangestu tercatat masuk dalam tiga jajaran konglomerat dunia yang mengalami kenaikan harta signifikan versi Forbes Real Time Billionaire. Kenaikan pundi-pundi harta Prajogo sejalan dengan saham-saham koleksinya yang menghijau.

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires pukul 11.20 WIB, nama Prajogo Pangestu masuk dalam tiga besar konglomerat dengan kenaikan harta paling besar. Prajogo mencatatkan kenaikan harta sebesar 5,83% atau sebesar US$2,4 miliar menjadi US$42,8 miliar.

Nama Prajogo mantap di urutan ketiga setelah nama Zhou Jian dan CEO NVIDIA Jensen Huang. Prajogo bahkan menyalip CEO Facebook, Mark Zuckerberg di mana hartanya hanya meningkat sebesar US$2 miliar.

Kenaikan harta Prajogo sejalan dengan menghijaunya saham-saham koleksinya yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO).

Saham yang naik paling besar adalah CUAN. CUAN berhasil naik 9,68% ke posisi Rp6.800 per saham. CUAN sendiri sempat bergerak melemah selama sepekan perdagangan dan masih membukukan penurunan sebesar 49,16% secara year to date. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp76,73 triliun.

Selanjutnya saham TPIA yang parkir di level Rp5.675 per saham atau melonjak 8,13% pada perdagangan hari ini. TPIA tercatat naik 7,62% secara year to date dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp486,63 triliun.

Kemudian saham BRPT yang juga mengekor dengan kenaikan sebesar 6,63% ke posisi Rp1.045 per saham. Saham BRPT turun 21m05% secara year to date dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp98,43 triliun.

Saham lain adalah BREN dan PTRO yang masing-masing menguat sebesar 4,17% dan 3,84% pada perdagangan hari ini. BREN parkir di level Rp6.250 per saham dan PTRO di posisi Rp4.870 per saham. BREN memiliki kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp839,51 triliun dan PTRO sebesar 4,90 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel