Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Global (SGER) Gandeng Kontraktor India Bangun Pabrik Hidrogen Peroksida

Sumber Global (SGER) mulai membangun pabrik hidrogen peroksida menggandeng India.
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) menggandeng perusahaan kontraktor asal India, Nuberg Industries Limited untuk memulai pembangunan pabrik hidrogen peroksida (H2O2).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, perseroan melalui entitas anak, PT Hidrogen Peroxida Indonesia telah meneken perjanjian kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi alias engineering-procurement-construction (EPC) dengan Nuberg Industries pada 4 Maret 2024.

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, total nilai investasi pembangunan pabrik hidrogen peroksida ini mencapai US$50 juta atau sekitar Rp787,8 miliar (kurs jisdor Rp15.756 per dolar AS).

"Kontrak ini mencakup pekerjaan turnkey basis [kontrak berbasis proyek] dan fixed price dengan jenis kontrak lump sum, sehingga bisa menekan risiko terjadinya kelebihan anggaran," ujar Welly dalam keterangannya, dikutip Rabu (6/3/2024).

Pengerjaan pabrik dimulai pada Maret 2024 dengan estimasi lama pengerjaan selama 22 bulan. Pabrik ini akan dibangun di daerah Merak, Banten, bermitra dengan PT Sulfindo Adiusaha, dengan kepemilikan saham 10%.

Pabrik hidrogen peroksida milik anak usaha SGER tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 20.000 metrik ton (100% konsentrasi) atau 40.000  metrik ton (50% konsentrasi) per tahun.

"Kapasitas tersebut menjadikan pabrik Hidrogen Peroxida Indonesia sebagai pabrik H2O2 kedua terbesar di Indonesia setelah PT Evonic Peroxide," katanya.

Menurut Welly, pembangunan pabrik tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan hidrogen peroksida di Indonesia, terutama permintaan dari sektor tekstil dan kimia. Pabrik itu juga sebagai upaya diversifikasi bisnis SGER di luar segmen batu bara.  

Adapun, permintaan hidrogen peroksida dari Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh 4,5% per tahun hingga 2030, di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) regional sebesar 4,0% pada periode yang sama.

"Dengan prospek industri yang baik, operasional pabrik ini tentunya bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi SGER di masa depan," pungkas Welly.

Sebagai informasi, hidrogen peroksida adalah bahan kimia ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari pulp and paper, tekstil, hingga pertambangan. Di pertambangan emas misalnya, hidrogen peroksida digunakan untuk memastikan konsentrasi oksigen terlarut dalam meningkatkan efisiensi pencucian emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper