Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp15.771, Dolar AS Masih Perkasa

Rupiah ditutup melemah ke Rp15.771 pada Selasa (5/3/2024). Di sisi lain, greenback mengalami kenaikan.
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke Rp15.771 pada Selasa (5/3/2024). Di sisi lain, greenback mengalami kenaikan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 29 poin atau 0,18% menuju level Rp15.771 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS meningkat sebesar 0,09% ke posisi 103,92.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas ditutup melemah. Ringgit Malaysia, semisal, melemah 0,18%, won Korea turun 0,24%, dan baht Thailand melemah 0,22%. Adapun rupee India juga mencatatkan pelemahan sebesar 0,03%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell dan data nonfarm payrolls sangat ditunggu pasar guna mengetahui petunjuk lebih lanjut terkait dengan suku bunga AS.

“Para analis memperkirakan Powell akan menegaskan kembali pendiriannya bahwa The Fed perlu lebih diyakinkan inflasi bergerak kembali menuju target tahunan bank sebesar 2%,” ujarnya dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (5/3/2024).

Dia juga menilai Jerome Powell akan mempertahankan sikap hawkish. Namun, berdasarkan alat CME Fedwatch, para pelaku pasar masih mempertimbangkan peluang lebih besar untuk penurunan suku bunga 25 basis poin pada Juni mendatang.

Selain kesaksian Ketua The Fed, fokus pelaku pasar juga tertuju pada data nonfarm payrolls utama untuk Februari, yang akan dirilis pada Jumat (8/3). Pasar tenaga kerja yang melemah juga merupakan salah satu pertimbangan utama The Fed untuk mengubah suku bunga.

Dari kawasan Asia, China menetapkan target Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5% pada 2024 atau tidak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, dengan target fiskal stagnan, investor mulai bertanya-tanya seberapa besar target tersebut dapat dicapai.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar saat ini memantau perkembangan rapat paripurna DPR yang diwarnai dengan interupsi mengenai tentang kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dimotori oleh Fraksi PDIP, PKB dan PKS serta Nasdem.

Bahkan fraksi PDIP, PKS dan PKB serta Nasdem terus menyuarakan menyinggung soal penggunaan hak angket untuk selidiki dugaan kecurangan penyelenggaraan Pilpres 2024.

“Jika nantinya pemerintah terbukti melakukan kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu, maka harus ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan. Sebaliknya, jika tidak terbukti maka bisa menjadi klarifikasi isu negatif kepada pemerintah,” kata Ibrahim.

Selain itu fraksi PDIP, PKB dan PKS menambahkan, fasilitas negara tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi ataupun sekelompok pihak saja. Termasuk, dalam konteks penyelenggaraan pemilu sehingga pemilu ke depan bisa terjamin kualitasnya.

Dengan seluruh faktor tersebut, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (6/3) tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.760 – Rp15.820.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper