Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Rumah Meningkat Drastis, Bahana Sekuritas Pantau Saham BBTN

Kemampuan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mencetak laba bersih melampaui estimasi konsensus analis mendorong Bahana Sekuritas merekomendasikan beli.
Arlina Laras,Pandu Gumilar
Arlina Laras & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Selasa, 5 Maret 2024 | 11:35
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras
Logo baru Bank Tabungan Negara (BBTN)./Bisnis - Arlina Laras

Bisnis.com, JAKARTA – Kemampuan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mencetak laba bersih melampaui estimasi konsensus analis mendorong Bahana Sekuritas merekomendasikan beli dengan target Rp1.995. Bila menggunakan harga penutupan saham BBTN pada, Senin (4/3/2024), di level Rp1.410, maka ada potensi kenaikan sebesar 41,5% pada tahun ini.

Analis Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menjelaskan sentimen yang mampu memantik saham BBTN dapat menyala adalah pemulihan suku bunga dan permintaan properti.

“Kami berpendapat saham BBTN atraktif karena kestabilan suku bunga yang menarik bagi investor, mengingat struktur pendanaan bank yang lebih baik, saham tersebut dapat memperoleh manfaat paling besar jika Bank Indonesia benar-benar bergerak menurunkan suku bunga pada semester kedua tahun ini,” ungkapnya, Selasa (5/3/2024).

Dia menambahkan Manajemen BBTN juga bisa memanfaatkan potensi rebound penjualan pada sektor properti yang marketing salesnya mungkin membaik setelah pemilu dan penurunan suku bunga BI. Pasalnya, salah satu raksasa Ciputra pada tahun ini mencanangkan marketing sales tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp11,1 triliun.

Sebagaimana diketahui, BBTN sedang mengincar inisiatif pinjaman berbunga tinggi pada 2024, terutama memperkuat kerja sama dengan perusahaan properti. Adapun pinjaman perumahan tetap dominan, menyumbang 85,3% dari total portofolio pinjaman BBTN pada 2023.

Sementara itu, ambisi BBTN untuk memperkuat penyaluran kredit pada sektor properti mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi untuk mengatasi persoalan backlog perumahan di Tanah Air. “Saya mendorong BTN untuk terus berinovasi, digitalisasi, sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan layanan pelanggan yang modern dan canggih serta membantu menuntaskan persoalan backlog perumahan di Indonesia," kata Jokowi dalam video yang diputar dalam acara 74th BTN Anniversary Festival 2024 di Jakarta, Minggu (3/3/2024).

Senada dengan Presiden, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga mengatakan backlog perumahan Indonesia saat ini sudah menyentuh angka 12,7 juta rumah.

Dia pun mendorong BTN untuk menjadi salah satu solusi untuk bisa menurunkan angka backlog di Indonesia. "Pemerintah baru bisa memberikan solusi 600.000 rumah, mungkin bisa dinaikkan [targetnya] ke 1,2 juta hingga 1,5 juta rumah. Di mana, dari 600.000 itu 50% adalah [kontribusi] BTN yaitu 300.000 rumah yang BTN bangun," ujar Erick.

Sejalan dengan dukungan, Direktur Konsumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, animo masyarakat untuk memiliki rumah tahun ini cukup bagus. Hal ini membuat BTN optimistis mencapai target tinggi pada 2024.

“Peluang KPR untuk tumbuh masih sangat besar, hal ini dikarenakan backlog perumahan yang masih tinggi sekitar 12,7 juta. Jadi potensi pasar KPR untuk terus bertumbuh masih sangat besar,” ujarnya.

Pada 2024, BTN akan terus berfokus pada penyaluran KPR subsidi dan nonsubsidi sebagai mesin penggerak. Di KPR nonsubsidi terdapat mesin baru bernama consumer self center di mana pada tahun lalu terdapat di tiga tempat, yakni Kelapa Gading Jakarta, BSD City, dan Surabaya.

Penyaluran KPR Subsidi pada 2023 mengalami kenaikan 10,9% menjadi Rp161,74 triliun dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp145,86 triliun. Sementara itu, untuk KPR nonsubsidi juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dari Rp87,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp96,17 triliun pada 2023.

Melihat sederet katalis kinerja dan dukungan regulator, Bahana Sekuritas  mempertahankan rekomendasi beli bagi BBTN dengan target harga sebesar Rp1.995.

“Target harga ini berdasarkan 0,6x FY25E P/BV, seiring dengan peningkatan penilaian kami, dengan asumsi bahwa bank milik negara dapat mempertahankan pertumbuhan aset yang lebih tinggi, pinjaman, dan simpanan dalam 2 atau 3 tahun ke depan untuk meningkatkan kinerjanya,” ungkapnya.

Pada 2024, Bahana Sekuritas mengestimasikan ada peningkatan laba bersih menjadi Rp3,91 triliun atau 11,4% yoy dari perolehan tahun lalu Rp3,50 triliun. Adapun pertumbuhan kredit berpotensi naik 11% sedangkan deposito sebanyak 9%.

Sebelumnya, BTN mampu menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun pada 2023 atau naik 11,9% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp298,28 triliun.

Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38% pada 2023.

-----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper