Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Catat Laba Rp25,34 Triliun Sepanjang 2023, Turun 34,16%

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 34,16% sepanjang 2023 akibat turunnya pendapatan bersih perseroan.
Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 34,16% sepanjang 2023 akibat turunnya pendapatan bersih perseroan./Muhammad Fadli
Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 34,16% sepanjang 2023 akibat turunnya pendapatan bersih perseroan./Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 34,16% sepanjang 2023 akibat turunnya pendapatan bersih perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, selama kurun Januari—Desember 2023, perusahaan pertambangan batu bara tersebut mengakumulasi laba tahun berjalan sebesar US$1,64 miliar atau sekitar Rp25,34 triliun (kurs Jisdor Rp15.439 per 29 Desember 2023). Laba ini lebih rendah 34,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang menembus US$2,49 miliar.

Turunnya laba bersih ADRO tidak terlepas dari koreksi pendapatan bersih yang mencapai 19,56% year-on-year (YoY) dari US$8,10 miliar atau sekitar Rp125,09 triliun menjadi US$6,51 miliar yang setara Rp100,62 triliun.

Sepanjang 2023 beban pokok pendapatan ADRO juga tercatat naik 15,39% menjadi US$3,98 miliar dari sebelumnya pada 2022 yang hanya sebesar US$3,44 miliar.

Kenaikan beban pokok pendapatan terutama disebabkan oleh biaya royalti kepada pemerintah yang meningkat 19,18% menjadi US$1,46 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$1,23 miliar. Baban pengangkutan dan bongkar muat juga meningkat 17,99% menjadi US$1,32 miliar.

Alhasil, laba kotor ADRO turun 45,47% menjadi US$2,53 miliar dari sebelumnya pada 2022 sebesar US$4,65 miliar. Sementara itu, laba usaha terkoreksi 49,97% menjadi US$2,15 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang menembus US$4,30 miliar.

Adapun total aset ADRO per akhir Desember 2023 turun 2,87% menjadi US$10,47 miliar dari US$10,78 miliar pada akhir tahun 2022.

Total liabilitas pada akhir 2023 tercatat US$3,06 miliar, atau turun 27,99% dari US$4,25 miliar pada akhir Desember 2023.

Sementara itu, level ekuitas ADRO tercatat 13,5 persen lebih tinggi secara yoy, atau US$7,40 miliar, dibandingkan $6,52 miliar pada akhir 2022 karena adanya peningkatan pada saldo laba belum dicadangkan.

Adapun kas dan setara kas ADRO pada akhir tahun tercatat turun menjadi US$3,31 miliar dibandingkan akhir tahun 2022 yang sebesar US$4,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper