Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Satya (DSNG) Cetak Penurunan Laba 30% ke Rp842 Miliar

PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mengumumkan penurunan laba tahunannya sebesar 30% menjadi Rp842 miliar pada 2023
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan
Deretan truk di sekitaran perkebunan sawit Sepaku, Kalimantan Timur, dekat lokasi IKN Nusantara pada Rabu (8/3/2023). - Reuters/Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mengumumkan penurunan laba tahunannya sebesar 30% menjadi Rp842 miliar pada 2023, meskipun mencatatkan peningkatan asset.

Presiden Direktur DSNG Andrianto Oetomo menyoroti tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, termasuk kenaikan harga pupuk dan penurunan volume serta harga penjualan di segmen kayu, sebagai faktor utama dibalik penurunan laba tersebut.

Meskipun Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar Rp9,5 triliun, penurunan laba sebesar 30% Year on Year (YoY) terjadi sebagai akibat kenaikan beban pokok penjualan terutama karena lonjakan harga pupuk, dan penurunan volume penjualan serta harga rata-rata penjualan pada segmen kayu.

Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan Perseroan, mencapai 88% atau Rp8,4 triliun dari total penjualan. Meskipun mengalami kenaikan 3% YoY, kondisi ini dibayangi oleh peningkatan beban pokok penjualan sekitar Rp455 miliar, yang menyebabkan penurunan laba secara signifikan.

Presiden Direktur DSNG, Andrianto Oetomo menyatakan, "Tahun 2023 beban pokok penjualan naik sekitar Rp455 miliar, atau meningkat 7% dibandingkan tahun 2022 yang disebabkan naiknya harga pupuk,”

Andrianto juga menjelaskan bahwa akibatnya laba Perseroan terkoreksi cukup signifikan walaupun volume penjualan dan harga rata-rata penjualan CPO (Average Selling Price/ASP) meningkat masing-masing 4% dan 1,9% YoY.”

Tantangan terbesar Perseroan muncul pada segmen produk kayu. Kelesuan pasar internasional sejak akhir 2022, dipicu suku bunga tinggi, berlanjut sepanjang 2023, memengaruhi permintaan dari Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Jepang. Pendapatan dari segmen ini mencapai Rp1,1 triliun, mengalami penurunan 29% YoY. Volume penjualan produk panel dan flooring turun masing-masing 14% dan 34% YoY, meskipun mengalami peningkatan per kuartal.

DSNG optimis dalam menghadapi dinamika pasar yang sulit. Andrianto menambahkan, “Dengan kondisi pasar produk kayu tahun lalu, Perseroan mendorong agar kinerja finansial produk kayu tetap positif di tengah situasi pasar yang menantang”

Total aset Perseroan meningkat 5% YoY menjadi Rp16 triliun. Peningkatan ini didorong oleh selesainya pembangunan fasilitas BioCNG tahap kedua dan penambahan 10 tangki penampung CPO dengan kapasitas total 29 ribu ton.

Kinerja positif ini mencerminkan ketangguhan DSNG dalam mengelola dampak eksternal yang signifikan. Meskipun dihadapkan pada tantangan, DSNG tetap fokus pada inovasi, efisiensi operasional, dan keberlanjutan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor agribisnis dan kehutanan. (Joyce Munthe)

---------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper