Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Sido Muncul (SIDO) Buka-bukaan Target Laba hingga Dividen 2024

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menargetkan kinerja pendapatan dan laba bersih tumbuh 10% – 15% sepanjang 2024.
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) David Hidayat buka-bukaan soal target yang akan dibidik perusahaan sepanjang 2024, mulai dari pendapatan, laba bersih, hingga dividen tahun buku 2023.

David menuturkan SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di rentang 10% hingga 15% sepanjang 2024. Untuk meraih target tersebut, perseroan akan mendorong pertumbuhan ekspor yang kini baru berkontribusi 8% dari total pendapatan.

“Diharapkan perluasan pasar ekspor ini dapat membantu mendongkrak pertumbuhan. Selain itu, perluasan pasar domestik masih memiliki peluang yang besar, serta diharapkan dari kontribusi produk baru,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (28/2/2024).

Meski demikian, target perluasan ekspor SIDO bukan tanpa tantangan. David menyatakan bahwa tantangan ekspor masih diselimuti oleh kondisi peperangan yang tak kunjung berhenti.

Pada tahun ini, SIDO juga akan menerapkan sejumlah strategi penjualan untuk mendongkrak kinerja bisnis. Perseroan akan memutus mata rantai distribusi agar lebih efisien sehingga mampu meningkatkan penjualan perusahaan.

“Kami juga akan menambah tenaga profesional yang diharapkan dapat mengeksekusi rencana strategis yang sudah ditetapkan, serta menerapkan beberapa inisiatif yang akan diimplementasikan juga di anak perusahaan,” kata David.

Seiring target pendapatan dan laba bersih pada 2024, SIDO memastikan tetap mempertahankan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio untuk tahun buku 2023 di atas 85%.

“Tahun ini benar [rasio dividen di atas 85%] karena kami belum ada rencana penggunaan dana untuk kepentingan ekspansi,” ujar David.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SIDO akan menggelar RUPST pada 3 April 2024 di Semarang, Jawa Tengah. Adapun pemanggilan rapat baru akan diumumkan perseroan pada 8 Maret mendatang.

Manajemen SIDO menjelaskan para pemegang saham yang berhak menghadiri RUPST adalah mereka yang tercantum dalam Daftar Pemegang Saham di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 7 Maret 2023 hingga pukul 16.00 WIB.

Berkaca pada RUPST tahun lalu, manajemen SIDO menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp1,09 triliun atau setara Rp36,5 per saham. Besaran ini mencerminkan dividend payout ratio 99,13% dari laba bersih perseroan tahun 2022.

Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, SIDO membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp950,64 miliar. Perolehan ini turun 13,95% dari capaian laba tahun 2022, yakni Rp1,10 triliun.

Penurunan laba bersih SIDO sejalan oleh lemahnya kinerja penjualan yang turun sebesar 7,8% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,56 triliun pada 2023. Tercatat, mayoritas segmen penjualan mengalami penurunan secara tahunan.

Segmen jamu herbal dan suplemen sebagai kontributor terbesar meraih penjualan Rp2,34 triliun sepanjang 2023, turun 10,83% YoY. Adapun segmen makanan dan minuman meraih Rp1,10 triliun atau naik 1,20% YoY, sedangkan segmen farmasi menyumbang Rp115,68 miliar.

Meski demikian, sejatinya kinerja fundamental SIDO telah menunjukkan pemulihan pada kuartal IV/2023 karena dipengaruhi berbagai program pemasaran yang menunjang penjualan, dan didukung pemulihan daya beli serta seasonality akhir tahun.

Hasilnya, pada kuartal keempat tahun 2023, SIDO membukukan penjualan bersih Rp1,2 triliun atau naik lebih dari 70% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ). Semua segmen bisnis membukukan kenaikan penjualan, bahkan kinerja ekspor tumbuh lebih dari 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper