Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Siap-siap! ORI025 Ditutup, Terbitlah SR020

Setelah ORI025 resmi ditutup, investor perlu bersiap untuk menunggu penerbitan SBN ritel seri selanjutnya yakni Sukuk Ritel seri SR020.
Setelah ORI025 resmi ditutup, investor perlu bersiap untuk menunggu penerbitan SBN ritel seri selanjutnya yakni Sukuk Ritel seri SR020./Instagram @djpprkemenkeu
Setelah ORI025 resmi ditutup, investor perlu bersiap untuk menunggu penerbitan SBN ritel seri selanjutnya yakni Sukuk Ritel seri SR020./Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah resmi menutup penawaran ORI025, hari ini, Kamis (22/2/2024) pukul 10.00 WIB, dengan penjualan Rp23,98 triliun dari kedua seri. Setelah itu, investor perlu bersiap untuk menunggu penerbitan SBN ritel seri selanjutnya yakni Sukuk Ritel seri SR020.

Mengacu laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), masa penawaran SR020 akan berlangsung pada 4 Maret 2024 sampai 27 Maret 2024.

Namun, perlu dicatat bahwa jadwal SBN ritel 2024 ini bersifat tentatif alias tanggalnya masih bisa berubah sesuai dengan kebijakan dari DJPPR Kemenkeu.

Besaran kupon dan tenor dari SR020 belum diumumkan. Namun, jika berkaca pada Sukuk Ritel seri sebelumnya yaitu SR019 yang terbit pada 1-20 September 2023, tersedia dalam dua seri, yakni SR019-T3 tenor 3 tahun dan SR019-T5 tenor 5 tahun.

SR019-T3 menawarkan tingkat imbalan atau kupon tetap sebesar 5,95% per tahun, sedangkan seri SR019-T5 sebesar 6,10% per tahun. Pemerintah mencatat animo masyarakat terhadap SR019 tahun lalu juga cukup tinggi dengan jumlah investor sebanyak 62.083 investor.

Adapun, SR019 kala itu membukukan penjualan sebesar Rp25,33 triliun dari kedua seri yang ditawarkan. Secara terperinci, penjualan SR019-T3 tenor 3 tahun sebesar Rp17,54 triliun, sedangkan SR019-T5 tenor 5 tahun sebesar Rp7,79 triliun.

Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah berencana meluncurkan 8 seri SBN ritel, yang meliputi Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel. Adapun SBN Ritel jenis ORI, SR, SBR dan ST dapat dipesan di berbagai mitra distribusi (midis).

Head of Investment Specialist Sinarmas AM Domingus Sinarta Ginting mengatakan, pemerintah menargetkan penjualan dari 8 seri SBN ritel yang meluncur tahun 2024, termasuk ORI, SR, ST dan SBR di kisaran Rp100 triliun hingga Rp160 triliun.

"Dari jumlah penerbitan SBN ritel di akhir 2024 kami memprediksi penjualan dapat mencapai bisa mencapai lebih dari Rp150 triliun," ujar Domingus kepada Bisnis, Kamis (22/2/2024).

Alhasil, dengan prediksi tersebut maka penerbitan SBN ritel 2024 akan dapat melampaui realisasi penerbitan SBN ritel tahun lalu sebesar Rp147,42 triliun dari 7 seri yang ditawarkan tahun 2023.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait sentimen yang memengaruhi pasar obligasi selain dari Pemilu 2024 yaitu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang menahan BI rate 6% kemarin, Rabu (21/2/2024).

Sementara itu dari sentimen global yakni masih sekitar proyeksi pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed tahun ini disertai dengan data perekonomian AS, pasar tenaga kerja AS, dan juga data inflasi di AS.

"Selain itu juga eskalasi yang tidak diharapkan dari konflik geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan Eropa dan juga beberapa resesi minor yang terjadi pada negara–negara maju seperti Eropa, Inggris, dan Jepang," pungkas Domingus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper