Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Isu Merger GOTO dan Grab Ada Masayoshi Son Sebagai Pemegang Saham

SoftBank milik Masayoshi Son menjadi salah satu investor terbesar pada GOTO dan Grab yang dikabarkan membuka pembicaraan merger beberapa tahun lalu.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dikabarkan tengah berada dalam pembicaraan penggabungan usaha dengan Grab Holdings Ltd. Pembicaraan merger ini kembali mencuat sejak 2020. Adapun pemegang saham keduanya adalah SoftBank milik Masayoshi Son.

Bisnis mencatat, terdapat nama SoftBank milik Masayoshi Son yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar baik di GOTO maupun di Grab. Dalam laporan tahunan Grab tahun 2022, SoftBank melalui SoftBank Vision Fund (SVF) entities tercatat menjadi pemegang saham terbesar Grab. 

SoftBank menggenggam sebanyak 709,2 juta saham Grab, atau setara 18,3% kepemilikan. Selain SoftBank, nama lain yang juga menjadi pemegang saham Grab adalah Uber Technologies Inc sebanyak 535,9 juta saham atau setara 13,9% kepemilikan. 

Lalu Morgan Stanley sebesar 294,9 juta saham atau 7,6% kepemilikan, perusahaan ride hailing asal China Didi Chuxing sebanyak 270,5 juta saham atau 7% kepemilikan, dan Toyota Motor Corp sebesar 222,9 juta saham atau setara 5,8% kepemilikan. 

Sama seperti Grab, salah satu pemegang saham terbesar GOTO saat ini adalah SoftBank melalui SVF GT Subco sebanyak 91,4 miliar saham atau setara 7,61%. Kepemilikan SoftBank pada GOTO ini hanya kalah dari Alibaba melalui Taobao China Holding Limited sebesar 104,7 miliar saham atau 8,72% kepemilikan. 

Selain dua perusahaan tersebut, terdapat nama Goto Peopleverse Fund di luar nama pemegang saham individu sebesar 5,35% kepemilikan yang mencerminkan sebanyak 64,2 miliar saham. 

Sebelumnya, menurut Financial Times pada 2020, Gojek dan Grab telah melakukan pembicaraan selama setidaknya dua tahun. Pembicaraan merger kedua perusahaan ini tak lepas dari campur tangan pendiri SoftBank yaitu Masayoshi Son kala itu.

Masayoshi Son saat itu diketahui meningkatkan tekanannya ke salah satu pendiri Grab, Anthony Tan untuk membuat 'gencatan senjata' terhadap Gojek. 

Dilansir dari The Japan Times, dua perusahaan on demand service ini aktif terlibat dalam pertemuan via Zoom, setelah berbulan-bulan berdiskusi dan membuat kesepakatan terkait merger usaha. 

SoftBank pada 2020 dikabarkan tengah merasa frustrasi karena permusuhan antara kedua perusahaan telah mengganggu peluang bisnis.

Adapun pada saat ini, sumber Bloomberg menyebutkan merger GOTO dan Grab masih berada dalam tahap diskusi awal. Grab yang berbasis di Singapura disebut akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya. 

Sumber yang sama menyebutkan, opsi ini terbuka seiring beralihnya tampuk pemimpin perusahaan ke Patrick Walujo yang kini menjadi CEO setelah sebelumnya hanya sebagai investor.

Para pemegang saham kedua perusahaan juga mendukung kesepakatan tersebut dan mendorong perundingan tersebut bergerak hingga menjadi aksi korporasi. Meski demikian, karena masih bersifat awal, disebutkan perundingan tersebut juga mungkin tidak mengarah pada merger atau kesepakatan apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper