Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aneka Tambang (ANTM) Beberkan Penyebab Penjualan Emas 2023 Turun

Aneka Tambang (ANTM) menyebut penurunan penjualan emas sepanjang 2023 karena investor melakukan take profit karena harga buyback yang sudah cukup tinggi.
Aneka Tambang (ANTM) menyebut penurunan penjualan emas sepanjang 2023 karena investor melakukan take profit karena harga buyback yang sudah cukup tinggi. Bisnis/Himawan L Nugraha
Aneka Tambang (ANTM) menyebut penurunan penjualan emas sepanjang 2023 karena investor melakukan take profit karena harga buyback yang sudah cukup tinggi. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengungkapkan penyebab penjualan emas dan feronikel yang turun sepanjang 2023.

Head Corporate Secretary Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie mengaku penurunan penjualan komoditas emas sepanjang 2023 karena investor melakukan take profit karena harga buyback yang dianggap sudah cukup tinggi.

“Hal ini seiring dengan terus meningkatnya harga emas yang sudah konsisten berada di atas level Rp1 juta-an sejalan dengan membaiknya perekonomian pasca pandemi,” kata Faisal kepada Bisnis, Jumat (2/2/2024).

Selain itu, Faisal menjelaskan yang mempengaruhi penjualan emas juga berasal dari beberapa faktor global lain.

Selain komoditas emas, penjualan nikel ANTM juga turun dibandingkan dengan tahun 2022. Pada 2023, ANTM melakukan adaptasi pasar pada komoditas feronikel seiring dengan fluktuasi harga komoditas. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya penurunan penjualan unaudited.

Meskipun demikian, pada komoditas bijih nikel, ANTM mencatatkan kenaikan penjualan unaudited selama tahun 2023 sebesar 67% dibandingkan periode tahun 2022. ANTM mencatatkan penjualan unaudited bijih nikel sebesar 11,71 juta wmt di tahun 2023 sementara pada tahun 2022 sebesar 7,01 juta wmt.

Faisal mengaku meskipun terdapat penurunan penjualan feronikel dan emas, perusahaan tetap optimis tren permintaan emas di Indonesia akan kembali meningkat di tahun 2024 ini dan cenderung stabil hingga beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan laporan kinerja operasional, ANTM mencatatkan raihan produksi emas unaudited sebesar 1.208  kilogram. Capaian itu lebih rendah 4,73% dibandingkan dengan produksi tahun 2022 sebesar 1.268 kilogram. Sepanjang kuartal IV/2023 sendiri, ANTM berhasil memproduksi emas mencapai 300 kilogram atau setara 9.645 troy ounce.

Meski mengalami penurunan produksi capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan target produksi emas yaitu 1.167 kilogram. Sementara itu volume penjualan emas ANTM tercatat sebesar 26.129 kilogram.

Sementara itu, untuk produk feronikel, ANTM mencatatkan volume penjualan sebesar 20.138 Tni atau jika dilihat penjualan kuartal IV/2023 sebesar 6.006 Tni. Sementara itu untuk produksi feronikel ANTM sebesar 21.473 Tni sepanjang 2023, tetapi jika dilihat per kuartal, maka produksi feronikel kuartal ini sebesar 5.686 Tni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper