Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Prospek Harga Emas pada Tahun Naga Kayu 2024

Harga emas juga dapat terkerek oleh permintaan dari bank sentral dunia yang akan mengoleksi emas sebagai diversifikasi risiko.
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa

Bisnis.com, JAKARTA - Komoditas emas masih akan prospek menunjukkan kilauannya sepanjang tahun naga kayu 2024. Pesona emas seiring seiring dengan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dan faktor permintaan bank sentral dunia sebagai akibat dari efek dedolarisasi. 

Investment Analyst DBS Bank Goh Jun Yong menjelaskan secara jangka pendek, emas memiliki support di level US$2.000 per troy ounce. Sementara itu, secara jangka panjang setidaknya dalam satu tahun ke depan, kebijakan suku bunga yang mungkin turun akan menekan dolar AS. 

“Tekanan terhadap dolar AS akan berdampak positif ke harga emas di jangka panjang,” kata Goh Jun Yong dalam acara Smart Talk: Shifting Currents, DBS Chief Investment Officer, Rabu (24/1/2024). 

Lebih lanjut harga emas juga dapat terkerek oleh permintaan dari bank sentral dunia yang akan mengoleksi emas sebagai diversifikasi risiko dan sebagai alternatif dari investasi dolar. Hal ini merupakan efek dari dedolarisasi. 

Selain itu, Goh Jun Yong mengatakan investasi pada emas ETF cenderung kecil sehingga ketika permintaan meningkat maka ETF emas akan menjadi lebih menarik. 

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (24/1/2024) pukul 21.00 WIB, harga emas jenis comex dan spot kompak menguat. 

Emas Comex terpantau naik 0,43% atau 8,80 poin ke posisi US$2.054 per troy ounce. Sementara itu emas spot naik 0,21% ke level 4,30 poin ke level US$2.063 per troy ounce. 

Berdasarkan Tim Analis Monex Investindo Futures di dalam grafik 1 jam, harga Gold berpotensi bergerak naik dalam jangka pendek di sesi perdagangan AS karena ditopang oleh sinyal bullish dari indikator Parabolic SAR (Stop and Reverse), dimana titik-titik merah berada di bawah candle untuk empat candle terakhir dengan membidik resistance terdekat di 2.035,73 sebelum menargetkan resistance yang lebih kuat di 2.041,86. 

Tren positif lainnya untuk pergerakan harga Gold di dalam grafik 1 jam juga terlihat dari pergerakan indikator Stochastic Oscillators yang ke atas. Namun, yang perlu diwaspadai trader pergerakannya sudah memasuki area jenuh beli (Overbought), yang dapat membatasi kenaikan dan dapat memicu aksi jual sewaktu-waktu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper