Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORI025 Bakal Meluncur, Mampukah Membawa Cuan ke Investor?

Prospek pasar obligasi RI tahun ini diprediksi cerah, jelang peluncuran Surat Berharga Negara (SBN) seri Obligasi Negara Ritel seri ORI025.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Prospek pasar obligasi RI tahun ini diprediksi cerah diwarnai sederet sentimen positif, jelang peluncuran Surat Berharga Negara (SBN) seri Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Adapun, ORI025 dijadwalkan akan meluncur dengan estimasi masa penawaran 29 Januari 2024-22 Februari 2024.

Head of Investment Specialist Sinarmas AM, Domingus Sinarta Ginting mengatakan, dari sentimen global yang memengaruhi pasar obligasi yakni proyeksi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini disertai dengan data perekonomian AS. 

Selain itu, eskalasi yang tidak diharapkan dari konflik geopolitik seperti konflik di Timur Tengah dan Eropa merupakan risiko utama dari perekonomian global karena bisa menggangu rantai pasokan global serta menaikkan harga minyak mentah. 

Sementara itu, untuk pasar domestik Domingus mengatakan pertumbuhan masih akan baik ditopang oleh pertumbuhan PDB Indonesia diprediksi masih dapat tumbuh di level 5%, defisit APBN terjaga di bawah 3%, inflasi yang diperkirakan akan terus turun, adanya potensi penurunan suku bunga BI Rate.

"Untuk tahun 2024 pasar obligasi diprediksi dapat tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2023 yang didorong oleh penurunan suku bunga global, turunnya inflasi, serta potensi turunnya suku bunga BI Rate," ujar Domingus kepada Bisnis, dikutip Senin, (22/1/2024).

Kendati demikian, menurutnya, dalam jangka pendek volatilitas masih tinggi baik di pasar obligasi global dan domestik disebabkan oleh ekspektasi yang tinggi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Namun dalam jangka panjang pada saat terjadi pemangkasan suku bunga acuan menjadi peluang terbaik dalam pergerakan surat utang RI.

Mengacu data Investing pukul 15.40 WIB, imbal hasil SUN acuan tenor 10 tahun naik 1,35% ke posisi 6,69%. Sedangkan US Treasury Yield 10 tahun melandai 0,24% ke posisi 4,13%.

Senada, Director & Chief Investment Officer-Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Ezra Nazula mengatakan tingkat imbal hasil SBN 10 tahun yang masih di kisaran 6,7% menjadi entry point yang menarik bagi investor. 

Lebih lanjut Ezra mengatakan, permintaan pasar terhadap obligasi di tahun 2024 diperkirakan masih akan tetap kuat. Faktor penopangnya yaitu permintaan dari investor domestik, seperti investor institusi keuangan non-bank, karena adanya kebutuhan reinvestasi dan pemenuhan kewajiban investasi pada SBN.

"Permintaan investor asing juga dapat membaik seiring dengan peralihan kebijakan suku bunga global yang lebih akomodatif. Kami memperkirakan imbal hasil SBN 10 tahun dapat turun ke kisaran 6,00% – 6,25% di tahun ini," ujar Ezra dalam keterangannya, dikutip Senin, (22/1/2024).

Kendati 2024 menjadi tahun yang positif bagi pasar obligasi, namun menurutnya ada beberapa faktor risiko yang perlu dicermati. Pertama, risiko dari tekanan penerbitan obligasi pemerintah pada paruh pertama 2024. Ini merupakan strategi DJPPR Kementerian Keuangan untuk melakukan lelang lebih banyak pada paruh pertama (front-loading issuance policy).

Faktor kedua, melebarnya selisih yield antara SUN Indonesia dibandingkan dengan yield US Treasury, sehingga membuat pasar Indonesia menjadi kurang menarik. Kondisi ini dapat terjadi apabila pendapatan ekspor Indonesia turun akibat melemahnya harga komoditas global.

"Faktor ketiga yaitu risiko perbedaan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Terakhir, risiko ketidakpastian geopolitik,” pungkas Ezra.

Diberitakan sebelumnya, DJPPR Kemenkeu telah merilis jadwal penerbitan SBN ritel 2024. Totalnya, ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur pada tahun ini. Namun jadwal tersebut masih tentatif alias dapat berubah.

Mengacu jadwal tersebut, SBN ritel pertama yang akan meluncur tahun ini yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI025 yang perdana ditawarkan pada 29 Januari 2024-22 Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper