Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Resign dari BEBS Sultan Subang Asep Sabanda Sempat Taking Profit

Asep Sulaeman Sabanda mengajukan pengunduran dirinya sebagai Komisaris Utama Berkah Beton Sadaya (BEBS) kala sahamnya ambrol ke Rp50 sejak IPO.
Suasana pabrik Berkah Beton (BEBS)./Dok. Berkah Beton
Suasana pabrik Berkah Beton (BEBS)./Dok. Berkah Beton

Bisnis.com, JAKARTA — PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) menyampaikan pengunduran diri komisaris utamanya, Asep Sulaeman Sabanda. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BEBS menuturkan pada 15 Januari 2024, BEBS telah menerima surat pengunduran diri Asep Sulaeman Sabanda selaku Komisaris Utama BEBS.

Manajemen menuturkan, meski Asep mundur, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik ini. 

Selain mengundurkan diri dari BEBS, di awal tahun ini Asep juga kembali bermanuver di BEBS dengan menjual sebanyak 4.200 saham BEBS di harga Rp50 per saham. 

Transaksi tersebut dilakukan pada 19 Desember 2023, tetapi baru dilaporkan pada 9 Januari 2024 oleh BEBS. 

"Tujuan dari transaksi ini adalah divestasi," tulis Asep.

Dengan divestasi tersebut, jumlah kepemilikan saham Asep di BEBS berkurang menjadi 2,02 juta saham atau setara 4,51% kepemilikan. 

Adapun Asep mendapatkan dana sebesar Rp210.000 dari penjualan sahamnya di BEBS ini. 

Saat ini, saham BEBS tercatat dimiliki dan dikendalikan oleh PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan sebanyak 14,12 miliar saham atau setara 31,39% kepemilikan. Lalu, PT Pendanaan Efek Indonesia untuk repo sebesar 2,57 miliar saham atau setara 5,72% kepemilikan.

Selain itu, saham BEBS juga dimiliki oleh Soewarso sebesar 618,4 juta saham atau setara 1,37% kepemilikan, dan Syed Zaid bin Ali Al Hadad dengan kepemilikan sebesar 785.000 saham. Sementara itu, porsi kepemilikan masyarakat di BEBS adalah sebesar 57,01% atau setara dengan 25,65 miliar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper