Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Rupiah diprediksi akan berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp15.570-Rp15.640 pada perdagangan hari ini,Rabu (17/1/2023), jelang rilis data ekonomi AS.
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp15.570- Rp15.640 pada perdagangan hari ini, Rabu (17/1/2023), jelang rilis data ekonomi AS.

Rupiah ditutup melemah 0,24% atau 37,5 poin ke level Rp15.592 per dolar AS pada perdagangan Selasa (16/1/2024) kemarin. Sederet mata uang Asia lainnya juga rontok tergilas oleh dolar AS yang semakin menguat jelang rilis data ekonomi.

Indeks dolar naik hampir 1% ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga naik.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pelaku pasar saat ini menunggu isyarat lebih lanjut mengenai The Fed dan perekonomian AS. Data penjualan ritel dan produksi industri AS pada Rabu, (17/1/2024) diperkirakan memberikan lebih banyak isyarat terhadap perekonomian AS.

Menurutnya, meskipun The Fed memiliki lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Namun pelaku pasar tampaknya sedikit mengurangi spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.

"Fokus kini tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat, yang akan dirilis pada Rabu [17/1]. PDB diperkirakan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5% pada tahun 2023," ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Rabu (17/1/2024).

Adapun, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri alias ULN RI per November 2023 sebesar US$400,9 miliar atau Rp6.230 triliun (asumsi kurs Rp15.540 per dolar AS). 

BI mengklaim posisi utang luar negeri ini tetap terkendali. Posisi utang luar negeri per November 2023 ini tercatat naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya secara year-on-year (yoy). Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik.

Selain itu, lanjutnya, posisi utang luar negeri pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS.

Terjaganya utang luar negeri Indonesia pada November 2023 terlihat dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3%. Selain itu, terlihat dari dominasi utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN. 

"Untuk perdagangan perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp15.570- Rp15.640," pungkasnya.

13:28 WIB
Rupiah melemah 0,33% ke Rp15.643

Rupiah melemah 0,33% atau 51 poin ke level Rp15.643,50 per dolar AS pada 13.28 WIB.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terpantau menguat 0,19% atau 0,20 poin ke 103,55.

10:56 WIB
Rupiah masih tertekan

Rupiah masih tertekan dengan melemah 0,30% atau 46,50 poin ke level Rp15.639,00 per dolar AS pada 10.56 WIB.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terpantau menguat 0,07% atau 0,08 poin ke 103,43.

09:05 WIB
Rupiah dibuka melemah

Rupiah dibuka di zona merah dengan melemah 0,25% atau 38,50 poin ke level Rp15.631,00 per dolar AS pada 09.05 WIB.

Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback juga melemah 0,03% atau 0,03 poin ke 103,33.


Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper