Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Menarik Dicermati Tahun Ini

Saham GOTO menarik untuk dicermati karena posisi perusahaan sebagai pemimpin ekosistem digital di Indonesia.
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian
Potret pergerakan saham GOTO pada Selasa (13/12/2022). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai menarik untuk dicermati investor pada 2024 di tengah ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserved alias The Fed.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan bahwa saham GOTO menarik untuk dicermati karena posisi perusahaan sebagai pemimpin ekosistem digital di Indonesia. 

“Apalagi, sejak TikTok masuk, tentu ini akan menambah kolaborasi dari sisi ekosistem. Itu tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Nico kepada Bisnis, Jumat (12/1/2024).  

Dia menilai keunggulan GOTO bukan berasal dari sisi keuangan, melainkan ekosistem perusahaan yang mampu memberikan multiplier effect terhadap industri berbeda.  

Di sisi lain, saham-saham sektor teknologi diperkirakan unjuk gigi pada 2024 lantaran ditopang sejumlah sentimen, seperti ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Dari dalam negeri, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga diproyeksi mulai turun mengekor The Fed. 

Kendati demikian, Nico memandang masih ada risiko yang membayangi kinerja saham teknologi pada tahun, yakni inflasi dan tingkat suku bunga yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan.  

Dia juga mengingatkan kepada para investor untuk tetap berhati-hati dan waspada. Pasalnya, sejak akhir hingga awal tahun ini, pasar modal Indonesia didorong oleh persepsi dan ekspektasi terhadap penurunan tingkat suku bunga acuan The Fed. 

 “Hati-hati, kalau diperhatikan itu hanya didorong oleh persepsi dan ekspektasi. Apabila ternyata pada Februari mendatang data inflasi masih tinggi, itu akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap persepsi pasar,” tutur Nico Demus. 

Sementara itu, dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Mandiri Sekuritas meyakini saham GOTO akan mencapai level Rp125 per saham pada 2024. Proyeksi ini dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya terkait masuknya TikTok ke dalam ekosistem perseroan. 

Tim riset Mandiri Sekuritas mengungkapkan langkah membagi unit bisnis e-commerce dan logistik ke TikTok akan memungkinkan GOTO merealokasi dana tunai Rp25,2 triliun ke unit on demand service (ODS) yang menguntungkan, serta bisnis fintech yang kurang terpenetrasi. 

“Oleh karena itu, kami memperkirakan peningkatan pertumbuhan GTV yang lebih kuat untuk ODS dan fintech dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 2024/2025 kami sebesar 8,0%/8,0% untuk ODS dan 17,0%/18,0% untuk fintech,” tulis riset tersebut. 

Mereka berpendapat kerja sama dengan TikTok pada akhirnya akan menciptakan nilai bagi GOTO mengingat kepemilikan sahamnya yang non-dilutif dan aliran pendapatan bersama. Hal itu mengurangi risiko penurunan kinerja di masa depan.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper