Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Volatil, Mayoritas Saham Big Caps (AMMN, BBNI, BYAN) Mekar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 5 poin atau setara 0,05% ke posisi 7.287. Saham AMMN, BBNI dan BYAN mengalami kenaikan.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 5 poin atau setara 0,05% ke posisi 7.287 pada perdagangan Selasa, (9/1/2024). Saham AMMN, BBNI dan BYAN mengalami kenaikan.

Indeks komposit sempat melaju ke posisi tertingginya di 7.311 dari level pembukaan 7.283. Meski demikian, IHSG sempat turun ke level terendah di 7.274. Investor terpantau memperdagangkan 2,7 triliun saham dalam 173.197 kali transaksi.

Berdasarkan data RTI, terdapat 207 saham yang menguat, 203 saham yang melemah dan 211 sisanya mengalami stagnansi. Diantara saham-saham yang menguat, mayoritas saham berkapitalisasi besar mengalami kenaikan. Misalnya adalag AMMN 1,53%, TLKM 1,03%, BYAN 0,51% dan BBNI 0,45%.

Sementara itu, dua saham milik Prajogo Pangestu BREN dan TPIA melemah sebesar 6,67% dan 6,92%. Adapun saham yang mengalami stagnansi adalah BBRI  dan PTBA.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan data perekonomian berupa cadangan devisa yang telah terlansir kembali akan memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. Kestabilan perekonomian dalam negeri tetap menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi dalam pasar modal Indonesia.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia senilai US$146,4 miliar pada akhir 2023. Posisi tersebut melonjak jika dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 yang sebesar US$138,1 miliar.

"Pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, sehingga peluang kenaikan dalam jangka pendek masih terlihat cukup terbatas," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (9/1/2024).

Namun, jika terjadi koreksi wajar maka momentum masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham yang memiliki fundamental kuat dengan market cap besar.

William memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 7.272-7.392. Rekomendasi saham pilihannya adalah SMRA, ICBP, ITMG, AALI, BBCA, TBIG, KLBF.

Tim riset Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG yang ditutup melemah ke level 7.283 pada kemarin, Senin (8/1). Secara teknikal menunjukkan potensi deathcross pada MACD didukung Stochastic RSI yang telah turun dari overbought area. Sehingga IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan di area 7.250-7.280 pada Selasa (9/1).

Dari eksternal, data yang telah rilis Non-Farm Payrolls (NFP) naik ke 216.000 di bulan Desember 2023 dari 173.000 di bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari perkiraan di 170.000. Kondisi pasar tenaga kerja AS yang solid tersebut tidak merubah peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sesuai antisipasi investor. Dari dalam negeri, telah rilis data posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$146.4 miliar per 31 December 2023, naik 6.01% dari cadangan devisa per 31 November 2023 yang sebesar US$138.1 miliar.

Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6.7 bulan impor atau 6.5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sementara itu, IHSG ditutup melemah sebesar 0,91% dan turun ke level 7.283,57 pada, Senin (8/1/2024). Sepanjang kemarin, IHSG dibuka di posisi 7.350,75 dan sempat mencapai level 7.393,13.

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper