Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Hampir All Time High, Saham Big Caps Diburu Investor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,41% ke posisi 7.380 berkat saham-saham big caps yang menguat
Pandu Gumilar, Rizqi Rajendra
Pandu Gumilar & Rizqi Rajendra - Bisnis.com
Senin, 8 Januari 2024 | 09:28
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,41% ke posisi 7.380 berkat saham-saham big caps yang menguat pada perdagangan Senin, (8/1/2024).

Indeks komposit menguat 29 poin dari posisi pembukaan di level 7.350 hingga ke level tertingginya di 7.393. Adapun saham yang ditransaksikan mencapai 2,46 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 169.602 kali. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Terdapat 203 saham yang menguat, 226 saham yang melemah dan 227 saham sisanya mengalami stagnansi. Beberapa saham yang menguat adalag AMMN 1,54%, BBNI 1,35%, dan ADRO 0,82%.

Sementara itu saham yang masih berada di zona merah adalah PTBA 0,75%, BYAN 0,88% dan TPIA 1,75%.

Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed di rentang 7.318-7.380 pada perdagangan hari ini, Senin, (8/1/2024), dipengaruhi oleh berbagai sentimen domestik maupun mancanegara. Ajaib Sekuritas merekomendasikan saham PGEO, ELSA, dan MDKA untuk trading hari Ini. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, pada perdagangan pekan lalu, Jumat (5/1/2024), IHSG ditutup turun -0,12% atau -9,14 poin di level 7.350. IHSG pekan lalu juga sempat menyentuh all time high.

"Hari ini, IHSG diprediksi bergerak mixed dan melemah terbatas dalam range 7.318-7.380," ujar Ratih dalam risetnya pada Senin, (8/1/2024).

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dalam sepekan kemarin periode 2-5 Januari 2024 terapresiasi +1,07%. Lonjakan IHSG minggu pertama tahun 2024 didorong oleh akumulasi investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp2,87 triliun. 

Selama sepekan sektor transportasi memimpin penguatan +5,58% dan sektor energi naik +3,80%. Akselerasi sektor tersebut diakibatkan konflik yang terjadi di Timur Tengah, seperti gangguan pengiriman di laut merah, konflik geopolitik, dan penutupan ladang minyak terbesar di Libya. 

Menurutnya, distrupsi tersebut berdampak pada kenaikan harga komoditas minyak mentah, tarif angkutan, dan logistik.

Sedangkan dari mancanegara, data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023 terpantau menguat. Tingkat pengangguran (unemployment rate) tercatat sebesar 3,7% atau stagnan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Sementara pada periode yang sama, non farm payroll naik menjadi 216.000, dibandingkan bulan November 2023 sebesar 173.000. Data tersebut menggambarkan solidnya pertumbuhan ekonomi AS, namun potensi inflasi masih di atas target 2% cukup besar. 

Sementar itu dari Asia, cadangan devisa China pada Desember 2023 melonjak menjadi US$3,23 triliun, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$3,17 triliun. Posisi cadangan devisa tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 2021 sejalan dengan melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Tim riset RHB Sekuritas memperkirakan IHSG berisiko melakukan koreksi teknikal disertai volume dan berpeluang untuk menguji support garis MA5. Adapun jika indeks komposit mampu bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound.

Pada fase itu IHSG dapat membuat HH level untuk melanjutkan fase bullish-nya. “Namun jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20 sekaligus support bullish chanel-nya,” ungkap tim.

Mereke memperkirakan range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.250 hingga 7.450. Adapun saham yang direkomendasikan oleh RHB adalah saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL).

Saham MDKA terlihat melakukan rebound dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Buy area disekitar Rp2.740 dengan target jual di Rp3.100 hingga Rp3.480. Cut loss di Rp2.510.

Lalu saham MTEL terlihat melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA50. Jika mampu breakout resistance garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20. Buy area disekitar Rp680 dengan target jual di Rp720 hingga Rp765. Cut loss di Rp665.

Tim riset MNC Sekuritas menyatakan IHSG yang ditutup terkoreksi 0,12% ke 7.350 memberikan sinyal yang disertai oleh munculnya volume penjualan. “IHSG pun telah mengenai target ideal yang kami berikan kemarin di area 7.400,” tulis tim pada Senin (8/1/2024).

Menurut mereka saat ini posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave v dari wave (i), sehingga pergerakan IHSG berikutnya diperkirakan akan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (ii) ke rentang area 7.223 hingga 7.292 sebelum melaju kembali.

------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper