Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samudera Indonesia (SMDR) Borong 12 Kapal Baru, Anggarkan Capex Rp4,24 Triliun

Samudera Indonesia (SMDR) menganggarkan capex pada tahun 2024 sebesar Rp4,24 triliun. Capex tersebut digunakan salah satunya untuk membeli 12 kapal baru.
Armada PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR)./samudera.id
Armada PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR)./samudera.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di 2024 sebesar US$280 juta atau setara Rp4,24 triliun (kurs jisdor Rp15.522). Pengalokasian capex tersebut salah satunya adalah untuk pengadaan 12 kapal baru pada tahun ini.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengatakan SMDR menganggarkan belanja modal sekitar US$280 juta yang berasal dari kas internal, penerbitan sukuk dan fasilitas pinjaman bank. Capex tersebut digunakan untuk penambahan kapal, proyek pelabuhan baru dan proyek baru lainnya.

“Capex 2024 US$280 juta, sudah termasuk penambahan kapal,” kata Bani kepada Bisnis, Senin (8/1/2024).

Lebih lanjut, Bani menjelaskan 12 kapal tersebut sudah pasti diterima di 2024. Rinciannya adalah enam kapal peti kemas, 2 kapal tanker gas, 2 kapal tunda/tugboat, dan dua tongkang/barge.

Meski demikian, Bani menyebutkan di luar 12 kapal tersebut, pihaknya tetap melihat peluang yang ada di pasar.

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, SMDR akan menambah servis dan layanan yang melayani rute Timur Tengah dan Asia Tenggara. Rute ini dinilai akan memberikan dampak positif dari konflik di Laut Merah.

Kondisi geopolitik yang terjadi dan berdampak ke rute pelayaran memiliki potensi dampak positif bagi SMDR. Kapal-kapal yang melakukan mitigasi rute dapat meningkatkan biaya pengapalan (freight rate).

“Freight rate dapat terdorong ke atas, artinya harga menjadi naik dan kenaikan ini bisa mempengaruhi semua service pelayaran,” kata Bani.

Bani menjelaskan lebih lanjut bahwa SMDR sendiri tidak melayani atau menyediakan kapal dengan rute Israel, namun kenaikan freight rate ikut berdampak positif bagi kinerja. Menurut Bani, mitigasi rute akan ikut berdampak pada biaya dan kondisi permintaan dan kesediaan kapal di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper