Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Capital Inflow, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak pada rentang   7.123 – 7.337 pada Rabu, (3/1/2023).
Pandu Gumilar,Rizqi Rajendra
Pandu Gumilar & Rizqi Rajendra - Bisnis.com
Rabu, 3 Januari 2024 | 07:58
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak pada rentang   7.123 – 7.337 pada Rabu, (3/1/2023).

Tim riset Yugen Bersinar Sekuritas mengatakan IHSG akan didukung oleh rilis data perekonomian inflasi yang mencatatkan hasil yang cukup baik. Selain itu arus dana asing di pekan minggu pertama akan turut menopang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

“Pola gerak IHSG terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas yang masih terlihat, hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” ungkap tim.

Adapun saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini adalah AALI, SMGR, GGRM, ICBP dan BMRI.

Tim riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG masih menjaga tren bullish seiring dengan rebound pada Selasa (2/1). Meskipun demikian, volume transaksi cenderung turun sejak pertengahan Desember 2023. Kondisi ini diikuti sinyal overbought pada Stochastic RSI.

"Dengan demikian, secara teknikal IHSG rawan memasuki fase konsolidasi jangka pendek. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7.250-7.300 pada hari ini," ujar Phintraco Sekuritas dalam riset Rabu, (3/1/2024). 

Tim analis memprediksi pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.330, sedangkan level pivot adalah 7.280 dan level support di angka 7.200. 

Adapun, pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh dua data domestik yang dirilis pada Selasa (2/1). Pertama, kenaikan indeks manufaktur ke 52,2 di Desember 2023 dari 51,7 pada November 2023. 

Kedua, yaitu perlambatan laju inflasi Indonesia total ke 2,61% secara year-on-year (yoy) pada Desember 2023 dari 2,85% yoy di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1,8% yoy. 

"Kondisi ini menjadi indikator awal solidnya konsumsi masyarakat sampai dengan akhir tahun 2023," lanjut tim riset Phintraco Sekuritas.

Sedangkan dari sentimen eksternal, indeks manufaktur Jerman membaik ke 43,3 pada Desember 2023, sedikit lebih baik dari perkiraan di 43,1. Sedangkan indeks manufaktur China sebelumnya juga bertahan di atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50,8 pada Desember 2023.

Dengan demikian, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang berkaitan dengan sektor energi berpotensi cuan, seperti PGEO, ADRO, dan basic materials, seperti BRPT, ESSA dapat diperhatikan pada perdagangan Rabu, (3/1/2024).

-------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper