Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Catat Transaksi Reksa Dana Lewat Fintech Makin Ramai

Dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana berbasis fintech.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat aktivitas investasi reksa dana melalui agen penjual (selling agents) perusahaan teknologi finansial (fintech) semakin ramai pada pengujung 2023.

Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan KSEI Eqy Essiqy mengatakan KSEI mencatat ada 9,39 juta investor reksa dana per 20 Desember 2023 melalui agen penjual fintech atau sekitar 77,49%. Investor tersebut didominasi anak muda.

“Dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology atau fintech,” ujar Eqy dalam keterangannya dikutip Kamis, (28/12/2023).

Lebih lanjut Eqy menambahkan, hal ini membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal.

Berdasarkan data KSEI, dana kelolaan atau asset under management (AUM) di bawah fintech mencapai Rp28,30 triliun per November 2023. Nilai tersebut naik 3,01% month-to-month (mtm) dibandingkan dengan Oktober 2023 sebesar Rp27,47 triliun. AUM tersebut juga meningkat 8,7% secara year-to-date (ytd).

Sementara itu, frekuensi pembelian (subscription) reksa dana di agen penjual fintech hingga November 2023 tembus 14,95 juta kali. Sedangkan transaksi pencairan (redemption) sebanyak 5,68 juta kali.

Secara keseluruhan, per 20 Desember 2023 KSEI sudah mencatatkan sebanyak 12,13 juta investor di pasar modal. naik 17,6% secara year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022 sebanyak 10,31 juta investor.

Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 5,23 juta, reksa dana sebanyak 11,37 juta, dan surat berharga negara atau SBN sebanyak 999.000 investor.

Ke depan, KSEI membidik pertumbuhan jumlah investor sebanyak 2,5 juta investor per tahun. Alhasil, pada 2024 mendatang KSEI menargetkan jumlah investor menembus angka 15 juta investor.

"Jadi kalau sekarang jumlah investor 12,13 juta, ya targetnya pada tahun 2024 mudah-mudahan bisa tercapai di angka sekitar 14,5 juta sampai 15 juta," ujar Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat.

Hal tersebut sejalan dengan peta jalan atau roadmap pasar modal Indonesia tahun 2023–2027 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni jumlah investor pasar modal di Tanah Air ditargetkan mencapai angka 20 juta hingga tahun 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper