Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepak Terjang Emiten Raja Batu Bara RI Low Tuck Kwong Sepanjang 2023

Emiten milik Low Tuck Kwong seperti Bayan Resources (BYAN), Samindo Resources (MYOH), dan Voksel Electric (VOKS) kompak menggelar aksi koporasi sepanjang 2023.
Annisa Kurniasari Saumi, Farid Firdaus
Kamis, 28 Desember 2023 | 11:02
Low Tuck Kwong/bloomberg
Low Tuck Kwong/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten milik crazy rich Indonesia Low Tuck Kwong kompak mengeksekusi sejumlah aksi korporasi sepanjang 2023, mulai dari dividen jumbo, akuisisi hingga perubahan pengendali.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index yang diakses Kamis (28/12/2023), kekayaan Low Tuck Kwong saat ini mencapai US$27,2 miliar sehingga menempatkannya di posisi 60 dalam daftar orang terkaya dunia.

Low Tuck Kwong yang dijuluki raja batu bara Indonesia juga akan menerima guyuran dividen jumbo senilai Rp4,73 triliun dari PT Bayan Resources Tbk. (BYAN). Adapun BYAN akan menyetor dividen sebesar Rp232,74 per saham atau senilai total US$500 juta pada 5 Januari 2024. Saat ini, Low Tuck Kwong menggenggam 20,32 miliar saham BYAN.

Berikut rangkuman aksi korporasi emiten Low Tuck Kwong sepanjang 2023:

1. PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)

BYAN melalui anak usahanya PT Bayan Energi menyelesaikan akuisisi seluruh saham PT Kariangau Power (KP) pada 30 November 2023. Kepemilikan saham Bayan Resources di KP mencapai 75% sedangkan Bayan Energi memiliki 25%.

Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena Bayan Resources, Bayan Energi, dan Kariangau Power dimiliki Low Tuck Kwong.

Kariangau Power mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x15 MW. PLTU Kariangau Power dibangun oleh PT Gunung Bayan yang dipersiapkan khusus memasok kebutuhan listrik di kawasan indusri dan pelabuhan Kariangau di Balikpapan, Kalimantan Timu

Dengan mengakuisisi Kariangau Power, BYAN dapat menghemat biaya pembelian listrik sekitar Rp1.240 per kWh (antara Rp2.500-Rp1.260), atau penghematan sekitar Rp3,1 miliar (sekitar US$2,5 juta) per bulan pada 2023 dan Rp4,5 miliar (sekitar US$3,6 juta). Hal itu terjadi ketika perluasan tahap 5 Balikpapan Coal Terminal yang dimiliki BYAN selesai pada 2024.

2. PT Samindo Resources Tbk. (MYOH)

MYOH merampungkan akuisisi 74% saham PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) senilai Rp307 miliar pada 30 November 2023. MYOH mengambilalih 1.117.548.000 saham TRJA yang sebelumnya dimiliki PT Damai Investama Sukses dan PT MSJ Investama Abadi. Jumlah saham tersebut setara 74% dari modal disetor dan ditempatkan penuh TRJA.

TRJA bergerak sebagai penyewa kendaraan 4WD, yang merupakan alat transportasi pendukung utama dalam kegiatan pertambangan. TRJA dikenal luas di dunia pertambangan nasional, terbukti lebih dari 2.800 unitnya kendaraan berpenggerak 4WD miliknya telah tersebar di berbagai kontraktor tambang ternama di Indonesia.

Kontraktor tambang seperti Pama Persada dan BUMA tercatat telah lama menjadi pelanggan setia TRJA. Tidak hanya pada tambang batu bara, layanan TRJA juga sudah merambah sektor pertmbangan nikel, tembaga ataupun emas.

Akuisisi ini dinilai akan semakin memperkuat posisi MYOH sebagai penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi di Indonesia.

3. PT Voksel Electric Tbk. (VOKS).

Menjelang tutup tahun, VOKS telah berganti pengendalian ke perusahaan asal Hong Kong Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd. VOKS menjelaskan saat ini penerima manfaat dari pengendali baru adalah Cui Wei dan Cui Genliang.

Sebelum pengambilalihan, Hengtong dan VOKS memiliki hubungan afiliasi secara tidak langsung. Hengtong memiliki secara tidak langsung 1,25 miliar saham yang mewakili sekitar 30,08% dari seluruh saham VOKS. Hengtong menggenggam saham VOKS melalui perantara pedagang efek mereka, yaitu DBS Vickers (Hong Kong) Limited A/C Client.

Pada 22 Desember 2023, Hengtong melakukan transaksi pembelian atas saham-saham milik pemegang saham penjual. Sejumlah 1,78 miliar saham yang mewakili sekitar 42,97% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dari perusahaan dijual oleh pemegang saham penjual kepada Hengtong

Alasan Hengtong melakukan pengambilalihan atas saham mayoritas VOKS adalah sebagai investasi dan memberikan nilai tambah bagi Hengtong, dikarenakan VOKS merupakan salah satu perusahaan yang berkembang yang bergerak di bidang industri, pemasaran jasa kelistrikan dan telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper