Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Harita Cita Mineral (CITA) Jual Aset, Buntut Larangan Ekspor Bauksit

Cita Mineral Investindo (CITA) melakukan upaya efisiensi dan optimalisasi kinerja sehubungan dengan pelarangan ekspor bauksit yang berlaku sejak Juni 2023.
Penambangan bauksit./Bisnis.com
Penambangan bauksit./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tambang Grup Harita PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) melakukan penjualan aset kepada perusahaan afiliasi sebagai buntut dari adanya pelarangan eskpor bauksit yang mulai diberlakukan sejak Juni 2023.

Direktur Cita Mineral Investindo Yusak Lumba Pardede mengatakan perseroan menjual aset tetap berupa alat berat, kendaraan, mesin dan peralatan, serta barang persedian berupa spare part kepada perusahaan afiliasi yakni PT Marina Bara Lestari, PT Lima Srikandi Jaya, dan PT Mitra Kemakmuran Line. Transkasi ini dilakukan pada 20 Desember 2023.

“Aset tetap yang dijual tersebut berlokasi di site perseroan di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Nilai transaksinya Rp13,12 miliar,” kata Yusak dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (26/12/2023).

Yusak menegaskan alasan di balik transaksi penjualan aset tetap ini adalah upaya efisiensi dan optimalisasi kinerja sehubungan dengan adanya pelarangan ekspor bauksit yang berlaku sejak Juni 2023. Perseroan berharap penjualan aset dapat memberikan nilai tambah di masa mendatang.

“Tidak ada dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” jelasnya.

Sepanjang Januari-September 2023, CITA membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,64 triliun, turun 38,42% dibanding periode sama tahun lalu R 4,29 triliun. Seluruh penjualan bersih tersebut adalah penjualan produk bauksit berasal dari perusahaan dan entitas anak.

Penurunan itu dipicu oleh ajloknya penjualan dari pasar ekspor hingga 80,5% dari Rp3,03 triliun kuartal III/2022, menjadi Rp591,9 miliar pada kuartal III/2023. Sementara sisanya dikontribusi dari penjualan domestik yang meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp2,18 triliun dari sebelumnya Rp1,26 triliun.

Seiring penurunan penjualan, beban pokok penjualan CITA juga menyusut dari Rp 2,53 triliun menjadi Rp1,91 triliun. Alhasil laba bruto perseroan pada sembilan bulan tahun ini tercatat sebesar Rp727,97 miliar atau turun 58,57% dibanding periode sama tahun lalu Rp1,75 triliun.

Dengan demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut merosot 54,58& menjadi Rp354,91 miliar pada kuartal III/2023, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp 781,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper