Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Bagi Dividen Triliunan, Bisa Tembus Rekor Baru?

Emiten Garibaldy ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai US$400 juta atau setara Rp6,20 triliun.
Annisa Kurniasari Saumi,Artha Adventy
Selasa, 19 Desember 2023 | 10:05
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris  Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Garibaldy ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai US$400 juta atau setara Rp6,20 triliun. Adaro terbilang rutin membagikan dividen, bahkan mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu.

Adaro membagikan dividen berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 14 Desember 2023. ADRO memutuskan dan menyetujui untuk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar US$400 juta.

“Dividen berasal dari laba bersih Perseroan pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023,” tulis pengumuman manajemen, dikutip Senin (18/12/2023). 

Rencananya, dividen akan dibagikan pada 12 Januari 2024 dengan tanggal cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 28 Desember 2023, ex dividen pada 29 Desember 2023, cum dividen pasar tunai pada 2 Januari 2024 dan ex dividen pada 3 Januari 2024. 

Adapun manajemen mengatakan kurs tengah yang akan digunakan dalam pembagian dividen akan menggunakan kurs 2 Januari 2024. Maka, dividen per saham belum diumumkan. 

Namun jika mengacu pada kurs jisdor kemarin dan jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 31.985.962.000 lembar, maka dividen per saham sekitar Rp194,03. Jika mengasumsikan harga saham di level Rp2.510 per saham maka dividend yield sekitar 7,73%. 

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menimbang rencana pembagian dividen pada tahun buku 2023 setelah tahun sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi.

Danuta Komar, Investor Relation Adaro Energy Indonesia, menyampaikan Adaro tentunya mempertimbangkan pembagian dividen setiap tahunnya, baik dividen interim maupun dividen final setelah tutup tahun buku. Namun, Adaro tidak mempunyai target tertentu terkait besaran dividen.

"Secara historis, setidaknya Adaro membagikan 40% dari laba sebagai dividen, tetapi kami tidak punya guidance pasti [terkait besaran dividen]. Untuk dividen interim belum ada keputusan. Kami juga mempertimbangkan kebutuhan belanja modal ke depan," ujarnya dalam Public Expose Live 2023, Selasa (28/11/2023).

Pada 2023, Adaro mengalolasikan belanja modal (capex) US$400 juta-US$600 juta, dan per September 2023 sudah teralisasi US$473 juta. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan realisasi US$424 pada setahun penuh 2022, karena saat ini Grup Adaro sedang mengembangkan smelter aluminium.

Smelter aluminium di Kalimantan Utara memerlukan investasi hingga US$2 miliar untuk pengembangan tahap pertama 500.000 ton per tahun yang diharapkan dapat beroperasi komersial mulai 2025.

ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.

ADRO merupakan emiten batu bara yang dikenal royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Catatan itu membuat mereka masih bertahan sebagai salah satu penghuni IDX High Dividend 20.

Pada tahun buku 2022, Adaro membagikan dividen senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.

Sebagai informasi, apabila dilihat dalam lima tahun ke belakang, dividen payout ratio ini merupakan payout ratio terkecil yang diberikan ADRO. Dividen payout ratio terbesar diberikan ADRO untuk tahun buku 2020 sebesar 99,92%. 

Namun, secara nilai dividen, nilai dividen ini merupakan nilai dividen terbesar ADRO sepanjang masa, yakni dengan total US$1 miliar.

Sebelumnya, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63%. 

Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper