Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hal-hal yang Mampu Menyengat IHSG 2024 Versi Mandiri Sekuritas

Mandiri Sekuritas memproyeksikan aset keuangan khususnya pasar saham masih akan stabil di tengah sentimen suku bunga The Fed dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Sekuritas memproyeksikan aset keuangan khususnya IHSG masih akan stabil di tengah sentimen suku bunga The Fed dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana memperkirakan tahun depan pertumbuhan Earnings Per Share (EPS) IHSG dapat tumbuh di level high-single-digit atau satu digit tertinggi dengan potensi dividend yield sebesar 4%. Meski demikian, Oki belum merincikan target IHSG 2024.

“Pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup solid dan berlanjut tetap resilien di angka 4,5%-5,3% membuat investasi pasar modal tetap menjadi pilihan,” katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (10/12/2023).

Oki menjelaskan bahwa penurunan suku bunga the Fed sudah menjadi katalis pendorong bursa saham dan obligasi sejak awal November. Hal tersebut terlihat dari perubahan ekspektasi pasar terhadap suku bunga yang telah mencapai puncaknya dibandingkan ekspektasi sebelumnya yaitu suku bunga akan tinggi dalam waktu yang lama.

Secara historis, menurut Oki puncak kebijakan ketat moneter atau peningkatan suku bunga oleh The Fed memberikan dampak positif terhadap aset keuangan, terutama pasar negara berkembang seperti Indonesia yang juga didukung oleh penurunan nilai tukar mata uang dolar.

“Dalam 50 tahun terakhir, dapat dilihat terjadi 9 kali siklus pengetatan suku bunga oleh The Fed  dan pasar emerging market termasuk Indonesia rata-rata memberikan imbal hasil yang positif dan di atas negara-negara maju sekitar 12 bulan setelah kenaikan suku bunga Fed yang terakhir,” katanya.

Di sisi lain, hingga akhir 2023, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.180. Target ini hampir tercapai jika melihat penutupan perdagangan Jumat (8/12/2023) lalu.

Sampai dengan penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG mencatatkan level Rp7.159 atau mengalami kenaikan sebesar 0,35%. Secara year to date, IHSG telah mengalami peningkatan sebesar 4,51%. Perdagangan Jumat ditutup dengan 228 saham menguat, 297 saham melemah, serta 240 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.506,11 triliun.

Seiring dengan prediksi kondisi pasar tersebut, Mandiri Sekuritas merekomendasikan beberapa sektor yang menarik untuk dicermati, setidaknya hingga akhir tahun di antaranya komoditas, infrastruktur, pariwisata dan manufaktur bernilai tinggi seperti electric vehicle yang mendukung potensi kinerja ekonomi nasional Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper