Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bayan (BYAN) Milik Low Tuck Kwong Susut 44% per Q3/2023

Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami tekanan kinerja per kuartal III/2023.
Aktivitas di pelabuhan PT Bayan Resources Tbk. Istimewa
Aktivitas di pelabuhan PT Bayan Resources Tbk. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami tekanan kinerja dengan mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per kuartal III/2023.

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, BYAN mencatatkan laba bersih US$910,5 juta atau sekitar Rp14,13 triliun (kurs jisdor Rp15.524 per dolar AS) pada 9 bulan pertama 2023. Laba bersih BYAN menyusut 44,05% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar US$1,62 miliar atau sekitar Rp25,26 triliun.

Turunnya laba bersih, BYAN sejalan dengan pendapatan yang menyusut 17,65% yoy menjadi US$2,75 miliar atau sekitar Rp42,8 triliun, dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar US$3,34 miliar atau sektar Rp51,97 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan BYAN ditopang dari batu bara sebesar US$4,52 miliar, diikuti pendapatan non-batubara sebesar US$948,56 juta. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar US$2,72 miliar.

Adapun, pelanggan ekspor terbesar BYAN dengan kontribusi di atas 10% yaitu China National Machinery Import and Export Corporation dengan menyumbang pendapatan sebesar US$201,61 juta. Sedangkan pendapatan dari pihak lainnya masing-masing di bawah 10%, totalnya mencapai US$2,18 miliar.

Menariknya, meski pendapatan turun, beban pokok perseroan justru naik 37,54% yoy menjadi US$1,43 miliar per 30 September 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,04 miliar.

Alhasil, laba bruto BYAN turun 42,58% yoy menjadi US$1,32 miliar, dibanding kuartal III/2022 sebesar US$2,30 miliar.

Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode BYAN tercatat sebesar US$451,04 juta, termasuk di dalamnya kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya yang berkaitan dengan devisa hasil ekspor sebesar US$141,57 juta. Capaian itu juga turun dibandingkan periode sama 2022 sebesar US$1,32 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset BYAN susut menjadi US$2,83 miliar per 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar US$3,94 miliar.

Liabilitas perseroan turun menjadi US$664,63 juta, dibanding posisi akhir 2022 sebesar US$1,95 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi US$2,16 miliar, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar US$1,99 miliar.

Sebagai informasi, berdasarkan data RTI per 31 Oktober 2023, Low Tuck Kwong sebagai pengendali BYAN mengenggam 61,05% saham, atau sebanyak 20,35 miliar saham BYAN.

Aksi korporasi terbarunya, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengakuisisi PT Kariangau Power (KP) pada 30 November 2023. Adapun, KP juga dimiliki oleh Low Tuck Kwong. Setelah transaksi pengambilan saham, BYAN dan anak usahanya PT Bayan Energy (BE) masing-masing menguasai saham KP sebesar 75% dan 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper