Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sido Muncul (SIDO) Diproyeksi Turun 10% hingga Akhir 2023, Mengapa?

Sido Muncul (SIDO) memproyeksikan kinerja keuangan mengalami penurunan 10% secara yoy baik dari sisi penjualan maupun laba bersih, karena menurunnya daya beli.
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian
Sebuah iklan Tolak Angin produksi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) terpampang di sebuah warung pinggir jalan di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) memproyeksikan kinerja keuangan mengalami penurunan 10% secara year-on-year (yoy) baik dari sisi penjualan maupun laba bersih.

Direktur Keuangan SIDO Leonard mengatakan, alasan perseroan mematok target kinerja turun 10% karena melihat kondisi daya beli masyarakat yang mengalami pelemahan secara menyeluruh yang berdampak terhadap penjualan produk-produk Sido Muncul.

Selain itu, menurutnya lemahnya daya beli masyarakat pada kuartal III/2023 akibat kenaikan harga beras hingga 20%, yang kemudian menyebabkan peningkatan inflasi pangan pada periode tersebut.

"Target keuangan tahun ini kami targetkan untuk tahun 2023 memang melihat pelemahan daya beli di masyarakat secara menyeluruh. Penjualan kami targetkan masih turun 10% dan laba bersih juga turun 10%," ujar Leonard dalam paparan publik Rabu, (29/11/2023).

Berkaca dari kinerja sepanjang 2022, SIDO membukukan penjualan sebesar Rp3,86 triliun, dan laba bersih Rp1,1 triliun. Artinya, jika kinerja SIDO ditargetkan turun 10% yoy tahun ini, maka estimasi penjualan SIDO sebesar Rp3,47 triliun, dan laba bersihnya mencapai Rp994,24 miliar pada akhir 2023.

Kendati demikian, manajemen SIDO telah melakukan berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja pada sisa tahun 2023 ini, salah satunya yaitu menggenjot iklan dan promosi agar penjualan ke level konsumen akhir dapat meningkat.

"Kami juga meningkatkan kuantitas dan kualitas distribusi dari retailer kami supaya dapat membantu untuk menjual lebih banyak dengan program-program iklan dan promosi," lanjutnya.

Tak hanya itu, perseroan juga berupaya untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat, terutama untuk produk-produk baru. SIDO juga memperkuat penjualan ekspor, distribusi, dan ekspansi di negara lingkup Asia Tenggara seperti Filipina dan Malaysia.

Menilik laporan keuangan per 30 September 2023, SIDO meraih penjualan senilai Rp2,36 triliun pada kuartal III/2023. Capaian ini turun 9,66% secara tahunan atau yoy.

Turunnya penjualan SIDO dikontribusikan oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang merosot 12,13% YoY menjadi Rp1,45 triliun, sementara segmen makanan dan minuman turun 2,64% YoY ke Rp820,39 miliar, dan farmasi anjlok 25,55% menuju Rp85,41 miliar.

Alhasil, setelah diakumulasikan dengan berbagai beban dan pendapatan lain, SIDO mencatatkan laba bersih kuartal III/2023 sebesar Rp586,57 miliar atau ambles 18,58% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper