Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan KFC (FAST) Melemah Akibat Seruan Boikot Produk Israel

KFC Indonesia dan Taco Bell, milik PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) melaporkan adanya penurunan penjualan akibat seruan boikot terhadap produk Israel.
Pelanggan menikmati makan siang di salah satu gerai Kentucky di Makassar, Sulsel, Selasa (28/4). PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sebagai pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC), meraup pendapatan sebesar Rp4,2 triliun sepanjang tahun lalu, naik 6,26% dari perolehan setahun sebelumnya Rp3,96 triliun. /Bisnis.com
Pelanggan menikmati makan siang di salah satu gerai Kentucky di Makassar, Sulsel, Selasa (28/4). PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sebagai pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC), meraup pendapatan sebesar Rp4,2 triliun sepanjang tahun lalu, naik 6,26% dari perolehan setahun sebelumnya Rp3,96 triliun. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia dan Taco Bell, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) melaporkan adanya penurunan penjualan akibat seruan boikot terhadap produk yang diduga mendukung Israel. 

“Efek boikot terhadap produk kami mencakup penurunan penjualan dan transaksi bisnis,” tulis laporan paparan publik FAST yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Selasa (28/11/2023). 

Terkait dengan hal itu, manajemen FAST menyampaikan perseroan merespons dengan merilis sejumlah produk baru dan meracik strategi promosi guna menggantikan transaksi yang hilang. 

Selain itu, untuk meminimalisasi dampak boikot, emiten milik milik Keluarga Gelael dan Grup Salim tersebut sedang berfokus pada promosi intensif produk-produk yang dijual perseroan. 

Sebagai informasi, sampai dengan kuartal III/2023, FAST membukukan rugi bersih sebesar Rp152,41 miliar. Rugi ini membengkak dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp17,16 miliar.

Padahal, sepanjang Januari – September 2023, FAST mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,04% year-on-year (YoY) menjadi Rp4,61 triliun. Peningkatan ini didorong oleh segmen makanan dan minuman yang meraih Rp4,6 triliun atau tumbuh 7,39% YoY.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp1,72 triliun alias meningkat 6,38% YoY. Alhasil, FAST masih membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 7,43% YoY menuju angka Rp2,89 triliun.

Namun, sejumlah beban membuat raihan laba kotor FAST tergerus. Misalnya, beban penjualan dan distribusi yang naik dari posisi Rp2,2 triliun menjadi Rp2,45 triliun kuartal III/2023. Adapun beban umum dan administrasi naik 19,96% YoY menjadi Rp631,17 miliar.

Sederet beban tersebut akhirnya membuat FAST mencatatkan rugi usaha sebesar Rp146,62 miliar sepanjang Januari—September 2023. Jumlah ini berbalik dari laba yang diraih perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,48 miliar.

Hingga kuartal III/2023, perseroan membukukan total aset sebesar Rp3,77 triliun atau turun 1,21% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas meningkat 3,98% YtD menjadi Rp2,87 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp904,88 miliar atau terkoreksi 14,72% YtD.

Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp213,04 miliar atau terkoreksi sebesar 37,39% YoY dari posisi sebelumnya Rp340,28 miliar.

Berdasarkan catatan Bisnis, FAST berencana membuka 29 gerai baru KFC pada 2023 dan 3 gerai baru Taco Bell. Adapun per September 2023, total gerai restoran KFC dan Taco Bell yang dikelola FAST berjumlah 757 gerai atau bertambah dari posisi akhir 2022 sebanyak 746 gerai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper