Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Cerah AKR Corporindo (AKRA) Menatap 2024

PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan kinerja keuangan dapat bertumbuh hingga double digit pada 2024 seiring cerahnya prospek bisnis BBM hingga kimia dasar.
SPBU BP-AKRA di kawasan Meruya, Jakarta. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan kinerja keuangan dapat bertumbuh hingga double digit pada 2024 seiring cerahnya prospek bisnis BBM hingga kimia dasar. /Dok. AKR Corporindo
SPBU BP-AKRA di kawasan Meruya, Jakarta. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan kinerja keuangan dapat bertumbuh hingga double digit pada 2024 seiring cerahnya prospek bisnis BBM hingga kimia dasar. /Dok. AKR Corporindo

Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan kinerja keuangan dapat bertumbuh hingga double digit pada 2024 seiring cerahnya prospek bisnis industri kimia dasar, BBM, serta proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau JIIPE. 

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan AKRA akan terus menggenjot ekspansi bisnisnya pada 2024 dengan melakukan penambahan kapal dan pembukaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) baru. Langkah ini diambil mengingat moncernya prospek bisnis distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kimia dasar.

“Prospek untuk kimia dasar dan juga BBM industri, outlooknya masih positif,” kata Suresh dalam public expose 2023, Selasa (28/11/2023).

Meski tidak merincikan secara jelas target tahun depan, Suresh optimistis atas prospek bisnis AKRA, mulai dari permintaan bahan kimia hingga BBM. Menurutnya permintaan akan terus meningkat dan AKRA akan melakukan efisiensi dan peningkatan margin. Terlebih harga minyak yang fluktuatif disebut tidak mempengaruhi harga jual BBM.

Untuk diketahui, penjualan dan distribusi BBM yang dilakukan AKRA memiliki formula dan mengikuti harga minyak MOPS (Mid Oil Platts Singapore). Hal ini diklaim dapat membuat margin keuntungan AKRA bisa dimanfaatkan lebih besar. 

Hingga saat ini, AKRA telah berhasil membuka 50 pompa bensin dengan merek BP-AKR dan mengoperasikan 130 SPBU dan SPBN dengan merek yang sama untuk menjual BBM bersubsidi

AKRA juga akan membangun beberapa SPBU baru, dengan rencana untuk membuka 40 hingga 50 pompa bensin lagi pada tahun 2024. Proyek ini merupakan bagian dari program ambisius AKR untuk membuka sekitar 350 pompa bensin di seluruh Indonesia dalam 5-6 tahun mendatang.

Adapun anggaran yang digunakan untuk pembukaan SPBU berasal dari internal kas tanpa melalui pinjaman atau sindikasi keuangan bank. 

Selain gencar membuka SPBU dan SPBN baru, AKRA juga aktif menambah jumlah kapal yang dimiliki. Pada keterbukaan informasi terakhir, AKRA baru saja membeli kapal baru melalui anak usahanya sebesar Rp80 miliar. AKRA juga akan menambah satu kapal lagi dalam 2 bulan ke depan. 

“Terbaru di minggu ini sudah handover satu lagi kapal untuk angkut kimia dasar. dengan ini kita sudah punya 14 Armada kapal. Kemudian dalam waktu 2-3 bulan lagi kita tambah satu lagi kapal, dengan hal itu Armada kapal yang kita miliki di tahun 2024 adalah 15 kapal,” jelas Suresh. 

15 kapal itu akan digunakan untuk transportasi kimia dasar dan BBM dengan kapasitas antara 500 kiloliter hingga 15.000 kiloliter. Armada kapal ini mendukung distribusi barang dari pelanggan ke terminal-terminal AKR yang tersebar di seluruh Indonesia, yang berjumlah 18 terminal.

Tidak hanya fokus pada distribusi BBM, AKR juga membidik pertumbuhan pada proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau JIIPE.

“Untuk JIIPE sendiri diproyeksikan akan memberikan kontribusi sekitar 30% dari pendapatan konsolidasian,” tambahnya.

Hingga saat ini terdapat beberapa industri yang sudah mulai membangun pabrik atau smelternya di kawasan KEK Gresik ini. Salah satunya adalah smelter tembaga terbesar milik PT Freeport Indonesia, pabrik kaca milik Xinyi Glass, pabrik foil tembaga untuk baterai milik Hailiang serta beberapa pabrik lainnya.

“Kimia dasar seperti natrium hidroksida (akrostik soda) dan bahan kimia lainnya untuk berbagai industri, termasuk smelter, terus memiliki permintaan yang tinggi. Kami memperhatikan banyak smelter yang sedang dibangun dan diharapkan beroperasi pada tahun 2024,” pungkasnya.

Menilik laporan keuangan AKRA per 30 September 2023, perseroan membukukan pendapatan penjualan secara konsolidasi sebesar Rp29,97 triliun. Jumlah ini melemah 13,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp34,58 triliun. 

Perinciannya, pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi BBM mengalami penurunan sebesar 15,66% year-on-year (YoY) menjadi Rp27,91 triliun. 

Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa logistik pelabuhan dan transportasi mengalami peningkatan 19,13% YoY menjadi Rp669,5 miliar. Adapun pendapatan dari kawasan industri tembus Rp761,57 miliar atau melesat 898,14% secara tahunan. 

Meski total pendapatan melemah, AKRA mampu memperkecil beban pokok penjualan dan pendapatan hingga 14,39% YoY menuju angka Rp27,1 triliun. Alhasil laba bruto yang dibukukan perseroan mencapai Rp2,87 triliun, naik 5,56% YoY.

Setelah diakumulasikan dengan berbagi pendapatan dan beban lain, AKRA laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp,17 triliun atau naik 9,36% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp79,23 menjadi Rp86,65 per kuartal III/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper