Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKR Corporindo (AKRA) Bidik Kinerja Tumbuh Dua Digit saat Pemilu 2024

Emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berkeyakinan kinerja keuangan akan tumbuh double digit.
Paparan publik setelah Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) di AKR Tower Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (28/4/2023). Bisnis-Rizqi Rajendra
Paparan publik setelah Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) di AKR Tower Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (28/4/2023). Bisnis-Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) berkeyakinan kinerja keuangan akan tumbuh double digit seiring dengan prospek industri bahan kimia dasar, BBM, serta proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau JIIPE. 

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan prospek setiap bisnis AKRA yaitu terkait dengan industri bahan kimia dasar, distribusi BBM, serta pengembangan proyek JIIPE akan menjadi penopang kinerja AKRA di tahun depan. 

“Untuk JIIPE sendiri diproyeksikan akan memberikan kontribusi sekitar 30% dari pendapatan konsolidasian,” katanya saat konferensi pers public expose 2023, Selasa (28/11/2023). 

Proyek JIIPE diharapkan dapat memberikan peluang penjualan lahan yang lebih besar. Hingga saat ini terdapat beberapa industri yang sudah mulai membangun pabrik atau smelternya di kawasan KEK Gresik ini. Salah satunya adalah smelter tembaga terbesar milik PT Freeport Indonesia, pabrik kaca milik Xinyi Glass, pabrik foil tembaga untuk baterai milik Hailiang serta beberapa pabrik lainnya. 

“Kimia dasar seperti natrium hidroksida (akrostik soda) dan bahan kimia lainnya untuk berbagai industri, termasuk smelter, terus memiliki permintaan yang tinggi. Kami memperhatikan banyak smelter yang sedang dibangun dan diharapkan beroperasi pada tahun 2024,” jelasnya. 

Kemudian, ada pula potensi recurring income yang berasal dari ketersediaan listrik yang mencapai 1,1-1,3 gigawatt, ketersediaan air hingga 800-850 liter per detik, dan 65-75 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik gas per Hari. 

Meski tidak merincikan secara jelas target tahun depan, Suresh yakin atas prospek bisnis AKRA, mulai dari permintaan bahan kimia dan BBM. Menurutnya permintaan akan terus meningkat dan AKRA akan melakukan efisiensi dan peningkatan margin. Terlebih harga minyak yang fluktuatif disebut tidak mempengaruhi harga jual BBM. 

Suresh menjelaskan, penjualan dan distribusi BBM yang dilakukan AKRA memiliki formula dan mengikuti harga minyak MOPS (Mid Oil Platts Singapore). Hal ini diklaim dapat membuat margin keuntungan AKRA bisa dimanfaatkan lebih besar. 

Berdasarkan catatan Bisnis, AKRA meraih laba bersih sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal III/2023 atau naik 9,36% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal terjadi penurunan dari sisi topline. 

AKRA membukukan pendapatan penjualan secara konsolidasi sebesar Rp29,97 triliun. Jumlah ini melemah 13,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp34,58 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper