Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib SIG (SMGR) dan Indocement (INTP) di Proyek IKN Nusantara

Semen Indonesia (SMGR) dan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mengalami nasib yang berbeda dari dampak pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Pekerja mengangkut semen ke kapal pengangkutan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (11/7/2023). Bloomberg/Dimas Ardian
Pekerja mengangkut semen ke kapal pengangkutan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (11/7/2023). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten semen yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) merangkum nasib berbeda di tengah pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal itu terlihat dari dominasi SIG dalam menyuplai kebutuhan semen bagi megaproyek IKN. Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG Subhan menyampaikan bahwa perseroan telah menyuplai kebutuhan semen untuk proyek IKN sebesar 80%.

“Terutama dalam 3 bulan terakhir perkembangan IKN sangat luar biasa. Kami suplai hampir 80% untuk IKN dari SIG,” ujarnya dalam public expose live, Selasa (28/11/2023).

Menurut Subhan, kinerja perseroan diyakini tumbuh lebih baik seiring dengan hadirnya pembangunan proyek IKN. Tak cuma itu, percepatan sejumlah proyek pada tahun depan juga diproyeksi meningkatkan permintaan semen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian, menuturkan pembangunan IKN telah menjadi motor penggerak pertumbuhan industri semen nasional, termasuk bagi perseroan yang memiliki fasilitas di Kalimantan.

“SIG berada pada posisi strategis untuk mendukung pembangunan IKN dengan memasok bahan bangunan sesuai kebutuhan karena memiliki fasilitas di Balikpapan dan Samarinda yang cukup dekat dengan lokasi proyek,” pungkasnya.

Di sisi lain, pembangunan proyek di IKN Nusantara rupanya belum memberikan dampak signifikan terhadap kinerja penjualan semen milik Indocement Tunggal Prakarsa.

Corporate Secretary INTP, Dani Handajani, mengatakan IKN belum memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan lantaran proyek di IKN masih didominasi oleh BUMN.

“Total penjualan semen di Pulau Kalimantan mengalami peningkatan signifikan, tetapi dampak kepada Indocement masih belum signifikan karena pada masa awal pembangunan IKN didominasi oleh rekan-rekan BUMN,” ujar Dani.

Dia memperkirakan efek pembangunan IKN kepada kinerja Indocement baru terasa saat swasta mulai menjalankan proyek pembangunan. Oleh karena itu, perseroan telah menyiapkan Terminal Semen Samarinda untuk menyuplai kebutuhan untuk pembangunan IKN dan daerah sekitarnya.

Selain itu, Dani juga menyatakan bahwa perseroan siap mengirimkan semen dari Kompleks Pabrik Tarjun di Kotabaru, Kalimantan Selatan serta Kompleks Pabrik Maros, Sulawesi Selatang, yang disewa perseroan dari Semen Bosowa.

“Kami optimistis bahwa pada 2023, penjualan semen di Indonesia bisa tumbuh kurang lebih 2 persen. Hal ini didukung oleh cuaca yang lebih bersahabat dan pembangunan IKN,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper