Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Salim Nusantara Infrastructure (META) Bakal Kaji Peluang Relisting

Nusantara Infrastructure (META) membuka peluang untuk melakukan relisting di tengah rencana penghapusan pencatatan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jalan tol Ujung Pandang yang dikelola PT Margautama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)/Dok.META
Jalan tol Ujung Pandang yang dikelola PT Margautama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)/Dok.META

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) membuka peluang untuk melakukan relisting di tengah rencana penghapusan pencatatan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting pada 2024. 

Direktur Utama META Muhammad Ramdani Basri mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan peninjauan jika ingin melakukan pencatatan saham kembali alias relisting. Dia pun memastikan bahwa peluang tersebut masih terbuka. 

“Kami akan pikirkan dan bisa menjadi masukan untuk manajemen. Ini ide bagus kami akan lihat nanti ke depan," ujarnya dalam paparan publik secara virtual, Kamis (23/11/2023).

Kendati mengakui membuka peluang relisting, Ramdani menyampaikan bahwa META masih akan tetap fokus terhadap rencana perusahaan untuk menempuh langkah voluntary delisting atau penghapusan perusahaan dari bursa secara sukarela.

META telah memperkirakan tanggal delisting terjadi pada 17 April 2024, sementara penawaran tender saham dijadwalkan berlangsung pada 10 Januari sampai dengan 9 Februari 2024.

Ramdani juga menjelaskan bahwa ada beberapa alasan yang membuat META berencana melakukan delisting. Pertama, perseroan tidak menggalang dana dari pasar modal semenjak rights issue pada tahun 2010 dan 2018.

Faktor berikutnya, lanjutnya, kinerja keuangan META yang merugi pada kuartal III/2023. Selain itu, perseroan sudah tidak memberikan dividen kepada pemegang saham sejak tahun buku 2018 akibat banyaknya proyek yang dikembangkan.

“Sehingga merugikan pemegang saham karena belum bisa kasih dividen. Selain itu, ada pengembangan anak usaha jalan tol yang butuh modal besar dan membutuhkan return yang lama, sehingga lama lagi kasih dividen,” kata Ramdani.  

Di sisi lain, rencana delisting saham META akan dilakukan setelah perseroan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dijadwalkan berlangsung pada 19 Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper