Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Koreksi Jelang Hasil RDG BI, Cermati Saham BBCA, BMRI & EXCL

IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan Kamis (23/11/2023), bertepatan dengan hasil pengumuman RDG BI soal suku bunga. Saham BBCA, BMRI hingga EXCL peluang cuan.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan Kamis (23/11/2023), bertepatan dengan hasil pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) soal suku bunga. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BBCA, BMRI hingga EXCL hari ini.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal, potensi pelemahan didasari terbentuknya death cross pada MACD bersamaan dengan pelemahan IHSG pada kemarin, Rabu (22/11/2023).

"IHSG diperkirakan cenderung lanjutkan pelemahan untuk menutup gap ke kisaran 6.860-6.880, jika breaklow 6.900 pada hari ini," ujar Valdy dalam riset Kamis, (23/11/2023).

Dia mengatakan, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 6.950, sedangkan level pivot adalah 6.900 dan level support di angka 6.860. Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah IHSG 0,79% ke 6.906.

Valdy menambahkan, saham-saham bank, terutama bank berkapitalisasi besar cenderung menguat dan menopang IHSG pada perdagangan kemarin. Sehingga, ekspektasi BI menahan suku bunga acuan di 6% dapat mendorong rebound lanjutan pada saham-saham bank hari ini.

Di lain sisi, indikasi profit taking pada saham-saham infrastruktur, terutama di segmen renewable energy menjadi salah satu faktor yang memicu pelemahan IHSG pada Rabu, (22/11). Menurutnya investor perlu mewaspadai potensi pelemahan lanjutan pada saham-saham tersebut di pada perdagangan hari ini.

Dari sentimen global, pasar saham di AS kembali fluktuatif merespon rilis risalah FOMC The Fed. Mayoritas indeks Wall Street mencatatkan rebound pada Rabu (22/11) bersamaan dengan penurunan US 10-year Treasury Yield ke 4,41%. Posisi yield tersebut turun signifikan dari 5% pada Oktober 2023 lalu.

Dia bilang, pasar mencerna dua hal dari risalah FOMC terakhir The Fed dalam dua hari perdagangan ini. Pertama, pasar merespons negatif pernyataan bahwa kebijakan moneter ketat masih diperlukan untuk menekan inflasi di AS. Hal ini memicu pelemahan Wall Street pada Selasa (21/11/2023).

Kedua, pasar merespons positif petunjuk bahwa The Fed akan menahan sukubunga acuan dalam FOMC 13 Desember 2023. Hal ini mendorong rebound di Rabu (22/11).

Pembalikan sentimen juga terjadi di Eropa. Mayoritas indeks di Eropa menguat kemarin. FTSE terkoreksi menyusul keputusan Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt untuk memangkas employee National Insurance dari 12% menjadi 10% untuk 27 juta pekerja.

Keputusan itu diambil pasca revisi turun outlook pertumbuhan ekonomi Inggris di 2023 dan 2024. Akan tetapi, kebijakan ini juga dikhawatirkan dapat kembali mendorong kenaikan laju inflasi dalam jangka pendek. Kondisi ini dapat menunda kemungkinan pemangkasan sukubunga acuan oleh Bank of England (BoE).

Dengan berbagai sentimen tersebut, Valdy mengatakan saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan Kamis, (23/11) meliputi BBCA, BMRI, AMRT, ISAT dan EXCL.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper