Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Rencana Bisnis Multivision (RAAM) Usai Masuk Indeks FTSE

PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) memiliki sederet rencana bisnis yang akan dieksekusi pada 2023 dan 2024 usai masuk Indeks FTSE.
Raam Punjabi (tengah). PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) memiliki sederet rencana bisnis yang akan dieksekusi pada 2023 dan 2024 usai masuk Indeks FTSE. /Istimewa
Raam Punjabi (tengah). PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) memiliki sederet rencana bisnis yang akan dieksekusi pada 2023 dan 2024 usai masuk Indeks FTSE. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai salah satu konstituen indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE), emiten milik Raam Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) memiliki sederet rencana bisnis yang akan dieksekusi pada 2023 dan 2024.

Direktur Keuangan RAAM Vikas Chand Sharma mengatakan salah satu strategi perseroan pada akhir 2023 dan tahun 2024 adalah fokus menghasilkan konten berkualitas dan menarik. RAAM rencananya juga memproduksi 13 film pada 2024.

Selain menggenjot produksi film, perseroan juga berencana menggarap layanan over-the-top (OTT) setelah mengambil alih 35% saham DMS+ yakni platform konten horor eksklusif.

“Perseroan telah mengakuisisi 35% saham DMS+ yang merupakan platform OTT khusus untuk konten horor eksklusif. Melalui DMS+ perseroan mulai menekuni segmen OTT,” ujar Vikas saat dihubungi Bisnis pada Selasa (21/11/2023).

Dia menambahkan bahwa RAAM, melalui anak perusahaannya yaitu Platinum Cinema, berencana membangun 3 lokasi bioskop baru pada Desember 2023 dan 5 lokasi pada 2023. Hal ini ditempuh untuk meningkatkan pangsa pasar perseroan.

Dari sisi kinerja, berdasarkan laporan keuangan per September 2023, RAAM mengantongi pendapatan sebesar Rp231,06 miliar, tumbuh 1,82% dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,94 miliar.

Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang meraih Rp109,45 miliar, naik 25,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi itu diikuti oleh film sebesar Rp50 miliar dan digital sebanyak Rp34,80 miliar.

Kontributor lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing berkontribusi sebesar Rp27,67 miliar dan Rp9,02 miliar.

Dengan demikian, laba bruto RAAM tercatat meningkat 16,16% year-on-year (YoY) menjadi Rp142,61 miliar. Kenaikan ini terjadi di tengah turunnya beban pokok penjualan sebesar 17,77% YoY menjadi Rp88,45 miliar.

Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, RAAM menorehkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp75,87 miliar atau menurun 33,39% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper