Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Tambah Kuota ST011, Penjualan Tembus Rp11,2 Triliun

Kemenkeu kembali menambah kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp13 triliun, dari sebelumnya Rp11 triliun.
Kemenkeu kembali menambah kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp13 triliun, dari sebelumnya Rp11 triliun. /Freepik
Kemenkeu kembali menambah kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp13 triliun, dari sebelumnya Rp11 triliun. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — DJPPR Kemenkeu kembali menambah kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp13 triliun, dari sebelumnya Rp11 triliun. Hingga Selasa, (21/11/2023) ST011 telah terjual sekitar Rp11,26 triliun dari kedua seri. 

Sebagai informasi, ST011 ini merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel terakhir pada tahun 2023 yang diterbitkan oleh DJPPR Kemenkeu dengan masa penawaran mulai 6 November 2023 hingga 6 Desember 2023. ST011 diluncurkan dalam dua seri yakni ST011-T2 tenor dua tahun, dan ST011-T4 tenor empat tahun. 

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi Investree per Selasa, (21/11/2023) pukul 09.10 WIB, ST011-T2 telah terjual sebesar Rp7,64 triliun atau 89,90% dari target. Karena tingginya minat investor, target pemesanan ST011-T2 dinaikkan menjadi Rp8,5 triliun.

Selanjutnya, Sukuk Tabungan ST011-T4 telah terjual sebanyak Rp3,61 triliun atau 80,44% dari target. Kuota ST011-T4 juga ditambah, dari sebelumnya Rp4 triliun menjadi Rp4,5 triliun.

Adapun, Sukuk Tabungan seri ST011-T2 dengan tenor dua tahun memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun floating with floor, dengan tanggal jatuh tempo pada 10 November 2025. 

Sementara itu, ST011-T4 dengan tenor 4 tahun, memiliki imbal hasil (kupon) minimalnya 6,50% per tahun floating with floor. Tanggal jatuh tempo pada 10 November 2027.

Perlu diketahui, karakteristik ST011 dengan imbal hasil floating with floor artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, maka imbal hasil ST011 juga akan ikut naik. BI baru saja menaikkan suku bunga ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2023 lalu. 

Kendati demikian, ST011 tidak dapat diperdagangkan atau dialihkan (non-tradeable), namun memiliki fasilitas early redemption tanpa dikenakan biaya oleh pemerintah. 

Investor dapat membeli kedua seri ST0111 tersebut dengan minimal pemesanan sebesar Rp1 juta, berlaku kelipatan. Maksimal pemesanan ST011-T2 sebesar Rp5 miliar, sedangkan untuk ST011-T4 maksimal pemesanannya Rp10 miliar. 

Bagi investor yang ingin membeli ST011, sejauh ini terdapat 32 mitra distribusi (midis), di antaranya Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank DBS Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Bibit, hingga Investree. 

"Melalui penerbitan Sukuk Tabungan seri ST011, pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di dua sektor yakni transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim," tulis DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper