Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KFC (FAST) Milik Gelael & Salim Ungkap Penyebab Rugi Rp152 Miliar

Fast Food Indonesia (FAST) menyebutkan penyebab rugi perseroan salah satunya adalah kenaikan harga beberapa bahan baku.
KFC/Istimewa
KFC/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia dan Taco Bell milik Keluarga Gelael dan Grup Salim, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) mengungkapkan penyebab rugi bersih Rp152,41 miliar yang diraih pada kuartal III/2023. 

Dalam materi paparan publik, yang dikutip pada Selasa (21/11/2023), manajemen FAST mengatakan ada sejumlah faktor negatif yang berdampak pada hasil operasional perseroan. 

Pertama, kenaikan harga beberapa bahan baku dikarenakan inflasi dan tambahan biaya material handling sebagai dampak kenaikan upah minimum dan harga BBM. Kedua, kenaikan harga bahan baku tidak diikuti dengan peningkatan harga menu. 

“Tidak semua kenaikan harga bahan baku utama yaitu ayam bisa ditutupi dengan kenaikan harga jual menu yang akhirnya berdampak pada penurunan transaksi,” tulis manajemen FAST. 

Faktor berikutnya adalah persaingan ketat dengan quick service restaurant (QSR) yang sama-sama memanfaatkan kondisi pasca pandemi Covid-19. Keempat, kenaikan upah minimum secara nasional yang tidak bisa ditutupi dengan penyesuaian harga menu secara minimal.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 September 2023 yang belum diaudit, FAST membukukan rugi bersih sebesar Rp152,41 miliar hingga kuartal III/2023. Rugi ini membengkak 815,69% dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yakni Rp17,16 miliar.

Padahal, sepanjang Januari–September 2023, FAST mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,04% year-on-year (YoY) menjadi Rp4,61 triliun. Peningkatan ini didorong oleh segmen makanan dan minuman yang meraih Rp4,6 triliun atau tumbuh 7,39% YoY.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp1,72 triliun alias meningkat 6,38% YoY. Alhasil, FAST masih membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 7,43% YoY menuju angka Rp2,89 triliun.

Namun, sejumlah beban membuat raihan laba kotor FAST tergerus. Misalnya, beban penjualan dan distribusi yang naik dari posisi Rp2,2 triliun menjadi Rp2,45 triliun kuartal III/2023. Adapun beban umum dan administrasi naik 19,96% YoY menjadi Rp631,17 miliar.

Sederet beban tersebut akhirnya membuat FAST mencatatkan rugi usaha sebesar Rp146,62 miliar sepanjang Januari–September 2023. Jumlah ini berbalik dari laba yang diraih perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,48 miliar.

Hingga kuartal III/2023, perseroan membukukan total aset sebesar Rp3,77 triliun atau turun 1,21% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas meningkat 3,98% YtD menjadi Rp2,87 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp904,88 miliar atau terkoreksi 14,72% YtD.

Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp213,04 miliar atau terkoreksi sebesar 37,39% YoY dari posisi sebelumnya Rp340,28 miliar.

Berdasarkan catatan Bisnis, FAST berencana membuka 29 gerai baru KFC pada 2023 dan 3 gerai baru Taco Bell. Adapun per September 2023, total gerai restoran KFC dan Taco Bell yang dikelola FAST berjumlah 757 gerai atau bertambah dari posisi akhir 2022 sebanyak 746 gerai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper