Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Profit Taking, Cermati Saham BUKA, ELSA, AMRT & AKRA

Phintraco Sekuritas memprediksi level resistance IHSG hari ini di angka 7.050, sedangkan level pivot adalah 7.000 dan level support 6.950.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan profit taking seiring dengan momentum penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa, (21/11/2023). Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BUKA, ELSA, AMRT, hingga AKRA hari ini.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG menguji level psikologis dan resistance 7.000 pada kemarin, Senin (20/11/2023). Bersamaan dengan pergerakan tersebut, terdapat upper-shadow yang relatif panjang. Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG terapresiasi 0,25% ke level 6.994,88.

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa IHSG masih rawan profit taking pada Selasa [21/11] atau dalam beberapa hari ke depan," ujar Valdy dalam riset Selasa, (21/11/2023).

Dia mengatakan, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.050, sedangkan level pivot adalah 7.000 dan level support di angka 6.950.

Sentimen yang memengaruhi IHSG dari eksternal termasuk Bank Sentral China yang memutuskan untuk menahan 1-year loan prime rate di 3,45% dan 5-year di 4,2%. Keputusan ini, memicu rebound pada indeks-indeks regional Asia kemarin.

Selain itu, masih terkait kebijakan moneter, pasar mengantisipasi FOMC Minutes yang akan dirilis pada Selasa. Diharapkan ada konfirmasi mengenai petunjuk bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan pada FOMC Desember 2023.

Di Bursa AS, Nasdaq menguat 1,13% memimpin penguatan mayoritas indeks Wall Street pada Senin (20/11). Saham-saham teknologi, seperti Microsoft, Nvidia, Intel dan Netflix memimpin penguatan sektor-sektor lain di Wall Street. Kondisi ini ditopang oleh ekspektasi kebijakan yang tidak hawkish dari The Fed pasca-penurunan laju inflasi signifikan di Oktober 2023.

Kondisi ini diikuti dengan berlanjutnya penurunan yield obligasi di AS. Imbal hasil surat utang tenor 10 tahun sempat turun ke 4,37% di Jumat (17/11), level terendah sejak September 2023, sebelum ditutup di level 4,41% pada Senin (20/11).

Sementara itu indeks-indeks di Eropa cenderung ditutup beragam pada Senin (20/11). Indeks-indeks di Eropa ditopang oleh penurunan inflasi Inggris ke 4,6% yoy di Oktober 2023 dari 6,7% yoy di September dan inflasi Zona Euro ke 2,9% yoy pada Oktober 2023 dari 4,3% yoy pada September 2023.

Sebagai informasi, suku bunga acuan European Central Bank (ECB) saat ini berada di 4,5%. Kondisi ini membangun keyakinan terhadap peluang penurunan suku bunga acuan ECB lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Dari sentimen dalam negeri, nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan sebesar 0,32% ke Rp15.440 per dolar AS pada Senin (20/11). Menurutnya, penguatan ini berlanjut menyusul Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menahan suku bunga acuan di 6% pada RDG BI 22-23 November 2023, pasca-kenaikan 25 bps di pertemuan Oktober 2023.

Sedangkan dari sisi komoditas, harga minyak rebound signifikan kemarin, merespons rencana pemangkasan produksi oleh OPEC+ yang akan dibahas dalam pertemuan 26 November 2023 mendatang. Harga brent oil menguat 2,12% ke US$82,32 per barel, sementara harga crude oil menguat 2,25% ke US$77,60 per barel di Senin (20/11).

Dengan berbagai sentimen dan prediksi tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan untuk mencermati saham-saham berikut yang berpotensi rebound di antaranya yakni BUKA, ELSA, AMRT, ERAA, ENRG, AUTO dan AKRA pada Selasa (21/11/2023).

___________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper