Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Charoen Pokphand (CPIN) Turun saat Cum Dividen Rp1,63 Triliun

Saham CPIN turun 2,29% atau 125 poin ke Rp5.325 hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini.
Pabrik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)/Dok.Perusahaan.
Pabrik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) ambles saat perseroan memasuki periode cum dividen interim tunai senilai total Rp1,63 triliun.

Mengutip data RTI, Kamis (16/11/2023), saham CPIN turun 2,29% atau 125 poin ke Rp5.325 hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini. Sepanjang perdagangan, saham CPIN bergerak pada rentang Rp5.275-Rp5.450.

Price to earning ratio (PER) CPIN adalah 24,48 kali, dengan posisi price to book value (PBVR) 3,01 kali. Kapitalisasi pasar CPIN mencapai Rp87,32 triliun.

Berdasarkan data BEI, CPIN akan membagikan dividen interim Rp100 per saham atau total Rp1,63 triliun. Adapun jadwal pembagian dividen interim, yakni cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini, 16 November 2023 ini. Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 17 November 20243.

Sementara itu, cum dividen pasar tunai 20 November dan ex dividen pasar tunai 21 November. Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim 20 November, dan pembayaran dividen interim 29 November 2023.

Pelemahan saham CPIN pun tampak terjadi sebelum periode ex dividen. Biasanya pelemahan saham emiten pembagi dividen dapat terjadi usai tanggal ex dividen. Kondisi tersebut kerap dikenal dengan dividend trap.

Dividen trap menggambarkan kondisi dividen yang tampak memiliki nilai tinggi dan menggiurkan. Namun, setelah masa ex dividen, atau tanggal ketika investor tidak berhak terima dividen, harga sahamnya kemudian tiba-tiba anjlok.

Laba CPIN yang terkoreksi pada kuartal III/2023 tidak menghambat loyalitas CPIN terhadap pemegang sahamnya. Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk CPIN sebesar Rp2,67 triliun hingga kuartal III/2023, atau turun 16% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp3,18 triliun.

Pada saat bersamaan, pendapatan CPIN naik 8,49% yoy menjadi Rp47,12 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp43,43 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan CPIN ditopang dari pakan ternak sebesar Rp37,09 triliun, diikuti segmen ayam pedaging sebesar Rp28,34 triliun, ayam olahan sebesar Rp7,27 triliun, day old chicken (DOC) Rp5,66 triliun, dan lain-lain sebesar Rp4,69 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi Rp35,94 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan ikut terkerek 10,12% yoy menjadi Rp40,21 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp36,51 triliun. Alhasil, laba bruto CPIN turun 0,10% menjadi sebesar Rp6,91 triliun dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp6,92 triliun.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan melesat 163,35% yoy menjadi Rp3,24 triliun dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,23 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset CPIN tumbuh menjadi Rp41,93 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp39,84 triliun.

Liabilitas perseroan turun menjadi Rp12,92 triliun dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp13,52 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp29,01 triliun, dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp26,32 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper