Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-pilih Saham Emiten Royal Dividen

Kinerja IDX High Dividend 20 melemah karena kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak mendukung sehingga banyak investor asing yang keluar.
Kinerja IDX High Dividend 20 melemah karena kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak mendukung sehingga banyak investor asing yang keluar. Bisnis/Arief Hermawan P
Kinerja IDX High Dividend 20 melemah karena kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak mendukung sehingga banyak investor asing yang keluar. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend 20 menorehkan kinerja lesu sepanjang tahun berjalan, di tengah maraknya emiten yang mengumumkan akan membagikan dividen interim jelang akhir tahun.

Dari catatan Bisnis, dari periode 1 hingga 9 November 2023, setidaknya ada 11 emiten dari berbagai sektor yang mengumumkan akan menebar dividen interim, dengan total nilai Rp2,51 triliun. Namun di sisi lain, kinerja IDX High Dividend masih tertekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IDX High Dividend 20 terkoreksi 0,68% atau 3,71 poin ke level 544,30 pada perdagangan Jumat, (10/11/2023).

Sepanjang tahun berjalan, IDX High Dividend 20 juga mencatatkan pelemahan 2,12% secara year-to-date (ytd). Bahkan, penurunan IDX High Dividend tercatat lebih dalam dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,60% ytd ke level 6.809,26.

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, penyebab kinerja IDX High Dividend 20 melemah karena kondisi makroekonomi Indonesia yang tidak mendukung, sehingga banyak investor asing yang keluar.

Hingga Jumat (10/11/2023), BEI mencatat investor asing melakukan aksi jual di pasar saham atau net sell sebesar Rp16,19 triliun secara ytd.

"Top picks dari IDX High Dividend AMRT dan HMSP. Menurut saya masih hold ya, walaupun strategi sell bisa dipertimbangkan bila memiliki alternatif instrumen yang lebih menguntungkan," ujar Lionel kepada Bisnis, Jumat, (10/11/2023).

Di lain sisi, Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia, Changkun Shin mengatakan penurunan IDX High Dividend 20 disebabkan karena beberapa saham konstituen indeks terimbas penurunan harga komoditas dan mineral global.

"Penurunan harga komoditas dan mineral global membuat saham yang terkait mayoritas turun di atas 15%-30%," ujar Shin kepada Bisnis.

Adapun, beberapa emiten tambang konsituen IDX High Dividend 20 yang melemah diantaranya yaitu ADRO turun -35,58% ytd, ANTM terkoreksi -18,14% ytd, PTBA melemah -36,59% ytd, ITMG turun 36,32% ytd, dan UNTR melemah -11,41% ytd.

Selain itu, menurutnya koreksi pada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang memiliki bobot terbesar 15% cukup menekan IDX High Dividend 20. Saham TLKM masih terkoreksi 6,57% ytd ke level Rp3.550.

"Penurunan saham TLKM kemungkinan imbas sentimen penurunan saham GOTO karena memiliki investasi di saham ini," kata dia.

Alhasil, dengan sederet sentimen tersebut, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan buy untuk beberapa konstituen IDX High Dividend 20, di antaranya yaitu ASII dengan target price (TP) Rp6.400, BBCA dengan TP Rp9.400, BBNI (TP Rp5.250), BBRI (TP Rp5.650), BMRI (TP Rp6,200), HMSP (TP Rp1.125), dan TLKM (TP Rp3.850). 

"Sedangkan yang lainnya bisa hold, kemudian lakukan kombinasi teknikal terkait momentum beli yang tepat," pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper