Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (10/11): Batu Bara Menguat 3 Hari, CPO Loyo

Harga komoditas hari ini (10/11) menunjukan batu bara yang terus menguat, sementara CPO masih melemah.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas batu bara terus menguat selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu, harga crude palm oil (CPO) justru mengalami penurunan. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 menguat 1,18% atau 1,50 poin ke level US$128,75 per metrik ton pada Kamis (9/11). Kemudian, batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 juga menguat 0,41% atau 0,50 poin ke level US$123 per metrik ton.

Mengutip Reuters, Jumat (10/11), Menurut data Kpler, pertama kalinya Indonesia menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor batu bara termal global selama periode Januari hingga Oktober 2023, menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam merebut pangsa pasar dari pesaingnya.

Ekspor batu bara termal melampaui 413 juta metrik ton dalam sepuluh bulan pertama 2023, dimana angka tersebut mencatatkan rekor bagi Indonesia. Pengiriman juga melonjak 11,5% jika dibandingkan 2022 (year-on-year/yoy). 

China dan Hong Kong menjadi tujuan utama untuk batu bara Indonesia, mengimpor 183 juta ton, atau sekitar 44% dari total ekspor.  India adalah pembeli terbesar kedua, memperoleh sekitar 20% dengan 82 juta ton.

Filipina adalah pasar terbesar ketiga dengan pangsa sekitar 7,2%, mengimpor 30 juta ton. Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan juga menjadi pembeli utama yang mungkin meningkatkan impor mereka menjelang musim dingin.

Kunci pertumbuhan Indonesia sendiri adalah harga batu bara yang relatif rendah dibandingkan  kualitas lebih tinggi yang ditawarkan oleh pesaing seperti Australia. 

Indonesia juga menikmati keuntungan biaya pengangkutan yang signifikan untuk konsumen batubara terbesar di China dan India, sehingga menjadikannya pemasok yang populer bagi para importir yang sensitif terhadap biaya di seluruh Asia.

Di lain sisi, Afrika Selatan akan melewatkan target emisi karbon terikat 2030 sesuai Perjanjian Iklim Paris, seperti yang dikonfirmasi oleh tiga pejabat pemerintah senior, karena berencana menjalankan delapan pembangkit listrik batu bara lebih lama dari yang direncanakan.

Sebagai catatan, Afrika Selatan telah mengalami pemadaman listrik hingga 10 jam sehari selama 18 bulan terakhir.

Krisis pasokan listrik saat ini membuat target ini tidak realistis, kata para pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena informasinya belum publik.

Canada melalui auditor jenderalnya mengatakan bahwa Canada juga akan melewatkan target Paris 2030-nya. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, pada September 2023, menunda larangan penjualan mobil bensin baru tahun 2030 selama lima tahun.

Sementara itu, raksasa minyak dan gas global seperti BP, Shell, dan Exxon Mobil telah mengundurkan atau meninggalkan rencana beralih ke energi terbarukan. Beberapa negara Eropa membuka kembali pembangkit listrik batu bara yang sudah tidak digunakan tahun lalu.

Namun, berdasarkan catatan Bisnis, China juga mengalami penumpukan stok batu bara di tengah melonjaknya produksi dalam negeri dan pembelian impor. Harga batu bara juga mengalami tekanan, dan para analis memperingatkan bahwa tidak akan cukup untuk mengimbangi permintaan industri yang relatif rendah. 

Harga Komoditas Hari Ini (10/11): Batu Bara Menguat 3 Hari, CPO Loyo

Harga CPO 

Harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia melemah 21 poin menjadi 3,686 ringgit per metrik ton. Sementara, untuk kontrak November 2023 melemah 9 poin menjadi 3,633 ringgit per metrik ton.

Kontrak berjangka minyak kelapa sawit Malaysia melemah pada Kamis (9/11) karena adanya tanda-tanda deflasi di China. Pasar juga menunggu data resmi pasokan dan permintaan domestik untuk mengetahui arah selanjutnya.

"Harga kelapa sawit akan tetap berada dalam kisaran yang terbatas sampai laporan dari MPOB [Malaysian Palm Oil Board] dirilis besok," ujar direktur pialang minyak nabati Pelindung Bestari di Kuala Lumpur, Lingam Supramaniam pada Kamis (9/11). 

Manajer perdagangan di perusahaan perdagangan Kantilal Laxmichand and Co yang berbasis di Mumbai, Mitesh Saiya, menuturkan bahwa jika musim hujan dimulai di Malaysia, maka banjir dapat mengganggu produksi minyak sawit.

Kemudian, indeks harga konsumen (IHK) China juga mengalami penurunan dan deflasi di tingkat pabrik terus berlanjut di bulan Oktober 2023.

Di lain sisi, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan terdapat penjualan sebesar 909.500 metrik ton kedelai AS dari sektor swasta China, menandakan pembelian dalam sehari yang terbesar setidaknya sejak akhir Juli 2023. 

Kontrak minyak kedelai yang paling aktif di Dalian turun 0,2%, sementara kontrak minyak kelapa sawit turun 1%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,5%.

Berdasarkan data Bloomberg, Nilai tukar Ringgit terhadap Dolar pada penutupan Kamis (9/11) melemah 0,21%. Nilai tukar yang melemah menjadikan komoditas ini lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper